Salut! Ikuti Aturan, Mantra-Kerta Copot Baliho Sendiri

oleh -1.4K views
oleh

BALI, HR – Sehari jelang kampanye yang akan dilaksanakan pada 15 Februari 2018 mendatang, KPU Bali dan Bawaslu Bali menginstruksikan agar seluruh alat peraga kampanye yang dibuat oleh paslon bersih dari kawasan fasilitas umum. Pasalnya, alat peraga tersebut akan digantikan oleh alat peraga yang dibuat dan difasilitasi oleh KPU.

Hal inilah yang membuat pasangan calon Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) bergerak cepat. Bahkan, Cawagub, Ketut Sudikerta sampai turun tangan guna menurunkan baliho Mantra-Kerta di seputaran Bundara Jalan Hang Tuah-Jalan Raya Puputan Renon, Denpasar, Rabu (14/2/2018).

Ketika menurunkan baliho tersebut, Sudikerta ditemani oleh beberapa petinggi KRB seperti Ketua Penasihat KRB, Made Mudarta, Wakil Ketua DPD Demokrat Bali, Ketut Ridet, Wakil Ketua DPD Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara dan para relawan Mantra-Kerta.

“Kenapa menurunkan baliho sendiri. Karena kita selalu mengedepankan aturan, etika-etika, norma yang ada dalam menjalankan demokrasi yang santun, dengan bermartabat dan berakhlak, karena kita yang punya maka kewajiban kami menurunkan,” kata Sudikerta ketika sehabis menurunkan baliho.

Sudikerta juga mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan seluruh jajaran kader parpol koalisi, relawan, dan pendukung Mantra-Kerta di seluruh Bali agar membersihkan seluru atribut kampanye yang ada.

“Ini juga selaras intruksi KPU dan Bawaslu, saya juga menginstruksikan seluruh jajaran menurunkan atribut-atribut yang ada, agar taat azas dan aturan sehingga dengan bagus dan baik,” paparnya.

Ia juga mengatakan bahwa hal serupa dilakukan oleh Cagub Rai Mantra di lokasi yang berbeda, yakni Nusa Penida.

“Beliau ke Nusa Penida, simakrama sama menurunkan di sana,” akunya.

Sudikerta juga memastikan bahwa pihaknya akan segera melakukan pembersihan-pembersihan terhadap atribut yang ada di seluruh Bali. Apalagi, pihaknya mengaku bahwa pihaknya memiliki ribuan relawan Mantra-Kerta yang ada di seantero Bali.

“Astungkara, namanya pembersihan kan tidak secepat kilat, saya yakin bahwa tim dan kader, relawan turunkan ini. Kita banyak punya relawan, di setiap desa ada, minimal 3 orang di 716 desa,” tuturnya. anas

Tinggalkan Balasan