JAKARTA, HR – Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat, Joko Mulyono, dikabarkan jarang terlihat di kantor jika tidak ada janji pertemuan resmi. Informasi ini diperoleh dari sejumlah sumber internal yang menyebutkan bahwa kehadiran Joko tidak rutin dan hanya muncul ketika ada agenda tertentu.
Sementara itu, penelusuran redaksi melalui laman resmi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP.go.id) menunjukkan adanya 4 item pekerjaan berupa penyediaan makanan dan minuman untuk tamu, dengan total anggaran lebih dari Rp31 juta.
Menariknya, alokasi anggaran tersebut tercatat meski tahun anggaran 2025 belum selesai. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas penggunaan dana, terutama jika aktivitas penerimaan tamu tidak berlangsung secara rutin dan kepala dinas sendiri kerap tidak berada di tempat.
Publik pun mempertanyakan, untuk siapa sebenarnya makanan dan minuman tersebut disediakan? Dan bagaimana transparansi serta akuntabilitas penggunaannya?.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat mengenai rincian penggunaan anggaran tersebut. Diharapkan pihak terkait dapat memberikan klarifikasi guna menjaga kepercayaan publik terhadap pengelolaan keuangan negara di tingkat daerah. •didit