GOWA, HR – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menilai, rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah sebaiknya disusun dengan terlebih dahulu melihat kondisi daerah. Sebab, saat ini tantangan pembangunan semakin kompleks. Pada satu sisi kata Adnan, pemerintah dituntut untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun di sisi lain pemerintah juga diwajibkan melakukan efesiensi belanja daerah. Hal ini disampaikan saat membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026, di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Selasa (18/2).
“Dalam menyusun rancangan awal untuk satu tahun kedepan ini kita diuji, karena kita ditarget pertumbuhan ekonomi 7-8 persen tapi juga diminta melakukan efesiensi anggaran. Sehingga dibutuhkan bagaimana membuat perencanaan yang matang tapi dengan anggaran minim, namun tetap mampu menggerakkan aktivitas ekonomi kita yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Sehingga, menurutnya, dengan mengenali terlebih dahulu kondisi tersebut dianggap mampu mengatasi tantangan yang ada. Misalnya, Kabupaten Gowa sebagai daerah penyangga ibu kota Sulsel menyebabkan 87 persen penduduk Gowa adalah komuter. Sehingga nilai tambah ekonomi mereka akan masuk ke Kota Makassar namun masuk dalam pembagi di Kabupaten Gowa.
“Jika komuter Gowa bekerja lima hari di Makassar, maka peluang untuk mengembalikan nilai tambah ekonomi tersebut adalah 2 setengah hari (Jumat sore – Minggu) atau akhir pekan. Ini menjadi peluang bagi Kabupaten Gowa mengembangkan pariwisata sebagai lokomotif baru pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Dalam mengembangkan pariwisata, Pemkab Gowa telah rutin melaksanakan Beautiful Malino setiap tahunnya yang dipercaya bukan lagi sekadar event pariwisata, tapi mampu menjadi penggerak aktivitas pariwisata dengan ekosistem ekonominya. Dimana sektor ini berdampak pada masuknya investasi pada sektor pariwisata.
“Sepanjang 2024 lalu, total investasi yang masuk di Gowa sebesar Rp8,1 miliar, dimana diantaranya tercatat lebih dari Rp400 miliar pada bidang pariwisata sehingga muncul destinasi baru seperti Sierra Sky View, Cimory Dairy Land, Malino Hills, Kampung Eropa, Malino Wonderland, pembangunan hotel maupun villa-villa. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata sangat berpotensi untuk dijadikan sebagau sumber pertumbuhan ekonomi baru di Gowa,” jelasnya.
Lebih lanjut Adnan menyampaikan, selama ini sumber pertumbuhan ekonomi didonminasi oleh tiga sektor yakni pertanian 29,53 persen, perdagangan 12,72 persen, dan konstruksi 12,72 persen. Meski demikian pertumbuhannya cenderung melambat, bahkan sektor pertanian rentan dipengaruhi perubahan iklim.
“Menariknya terdapat sektor-sektor yang bertumbuh akselaratif terutama sektor tersier yang terkait pariwisata seperti sektor akomodasi dan makan minum yang tumbuh 21,15 persen. Sehingga kebijakan mendorong sektor pariwisata sebagai lokomotif baru pertumbuhan ekonomi dan berkelanjutan sudah tepat,” jelas Adnan.
Olehnya dirinya menyebut inilah pentingnya sebuah keberlanjutan pembangunan yang telah dicanangkan oleh Pemkab Gowa bersama Bupati dan Wakil Bupati Gowa Terpilih agar capaian-capaian yang telah diraih saat ini mampu dilanjutkan sehingga perekonomian Gowa semakin meningkat yang berdampak terhadap lesejahteraan masyarakat.
“Terimakasih yang sebesar-besanya atas kerjasama, dukungan, doa dan bantuan selama 9 tahun pengabdian kami bersama pak wabup. Semoga dukungan ini juga terus diberikan kepada bupati dan wabup selanjutnya yang telah berkomitmen melanjutkan pembangunan di Kabupaten Gowa,” tutupnya.
Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Gowa, Sujjadan mengatakan maksud pelaksanaan forum konsultasi publik ini untuk memenuhi tahapan penyusunan RKPD dan sebagai sarana komunikasi interaktif, dialog membangun antara seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Gowa.
Tujuannya untuk mendapatkan saran, masukan dari seluruh peserta untuk penyempurnaan rancangan awal RKPD tahun 2026 yang dilandasi dengan itikad dan semangat yang baik, sehingga dokumen perencanaan pembangunan tahun 2026 akan semakin komprehensif dan berkualitas,” jelasnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan forum konsultasi publik kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana biasanya dilaksanakan sebagai penanda dimulainya tahapan penyusunan RKPD, akan tetapi tahun ini didahului dengan pelaksanaan musrenbang Kecamatan.
“Ini dilakukan untuk menyaring lebih awal usulan-usulan masyarakat secara bottom up dengan mekanisme teknik perencanaan sandingan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) yang kami sebut dengan e-musrenbang. Kecamatan menentukan prioritas berdasarkan tingkat urgensi usulan masyarakat dan urutan prioritas ini kemudian menjadi bahan bagi tim delegasi pada saat forum perangkat daerah/lintas perangkat daerah,” urainya.
Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Andy Azis, seluruh perangkat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, pimpinan organisasi dan lembaga masyarakat yang ada di Kabupaten Gowa dengan total kurang lebih 350 orang. kartia