Riswan: Target Penyerapan Anggaran 2019 Sesuai Harapan dan Tepat Waktu

oleh -562 views
oleh

JAKARTA, HR – Kepala Suku Dinas (Sudis) Bina Marga Jakarta Barat, Riswan Efendi optimis bisa selesai tepat waktu dan sesuai harapan. Dikarenakan, kita semua berkomitmen baik di pemerintahan dan warga jakbar.

Riswan Effendi selalu mengingatkan, kontraktor untuk menjaga kualitas pekerjaan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal, mengingat batas waktu yang tersisa hanya tinggal satu bulan ke depan.

Dalam menjaga kualitas pekerjaan, Betonisasi Jalan, Trotoar dan Pemasangan U-ditch Saluran Air. Riswan selalu turun langsung kelapangan guna mengecek kualitas pekerjaan kontraktor.

“Dengan adanya pendampingan dari TP4D, diharapkan kontraktor lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan,” ujar Riswan Effendi kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (22/11).

Masih dikatakan Riswan, “dirinya terus berupaya meminta kepada pihak kontraktor, untuk melakukan percepatan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan. Melihat, kondisi pekerjaan di lapangan masih sekitar 60 persen,” katanya.

Adapun, keterlambatan dalam proses ini terkait dengan beberapa item pekerjaan seperti, Beton dan Saluran yang baru tayang e-Katalog pada awal September 2019, yang diproses melalui BPPBJ DKI Jakarta.

Seperti pada tahun lalu, di bulan September progress seluruh pekerjaan sudah mencapai 60 persen. Akan tetapi, karena ada sedikit kendala dalam proses pengadan bulan November baru tercapai.

Adanya kendala di lapangan, dikarenakan masih banyaknya utilitas, serti kabel, tiang listrik, pipa PAM dan PLN. Bukan hanya itu, banyaknya pesanan beton di luar pekerjaan kita di Wilayah Jakbar, berpengaruh dalam percepatan pekerjaan kita.

“Pemesanan beton dengan secara bersamaan, dengan wilayah lain. Jadi, mereka juga kewalahan untuk melayani banyaknya pesanan,” jelasnya.

Lebih jauh Riswan menjelaskan, sebelumnnya standard perkerasan beton jalan yang kita digunakan adalah K.350. Tapi di tahun ini, semua Sudis Bina Marga di DKI Jakarta, menggunakan Flexure Strenght (FS-45) yang minimal setara dengan beton K.400.

“Memang jika kita melihat dilapangan sejak kita gunakan beton FS-45, ada lokasi jalan seperti terjadi retak rambut tapi itu bukan retak sampai kebawah. Hanya terjadi dipermukaan saja, akibat pemeliharaan curing yang kurang sempurna, secara kualitas kita akan cek dengan pemeriksaan di laboratorium,” tutup Riswan. didit

Tinggalkan Balasan