BADUNG, HR – Menjelang Perayaan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar bersama dengan Asosiasi Bordir, Endek, dan Songket (Asbes) Kota Denpasar menggelar Lomba Fashion Show pada Rabu (18/12/2019) dengan mengangkat tema “Kebaya”. Perayaan yang diikuti oleh 32 Warga Binaan ini dihadiri sejumlah pejabat seperti Ibu Walikota Denpasar, Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra, dan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Prov. Bali, Sutrisno.
Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar, Lili dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan diadakannya Perayaan Hari Ibu kali ini adalah untuk meningkatkan motivasi Warga Binaan agar bisa lebih percaya diri.
“Melalui kegiatan ini kami berharap warga binaan semakin termotivasi untuk menjadi perempuan-perempuan yang berdaya dan tangguh utamanya saat nanti kembali ke masyarakat.” Ungkap Lili.
Kegiatan berlangsung meriah dengan ditambahi hiburan di tengah Fashion Show dalam bentuk Tari Maumere yang juga dibawakan oleh 7 orang Warga Binaan mengundang decak kagum para undangan yang terdiri dari perwakilan UPT Kanwil Kemenkumham dan organisasi handy craft daerah Kab. Badung dan Denpasar.
Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Prov. Bali, Sutrisno melalui sambutannya juga turut mengingatkan para hadirin bahwa peran Ibu sangat penting dalam kehidupan. Ia berharap para Ibu dan Calon Ibu yang berstatus sebagai Warga Binaan dapat tetap bersemangat dalam menjalani hidup utamanya untuk mendidik anak-anaknya agar dapat menjalani kehidupan yang baik dan berkualitas.
Selain itu, Ibu Walikota Denpasar, Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra juga turut menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar dalam mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif, ia bahkan turut mengundang Warga Binaan untuk tampil dalam Denpasar Festival yang akan diselenggarakan pada 29 Desember mendatang.
“Kami berterimakasih atas kerjasama dari Kalapas Perempuan Kelas II A Denpasar yang sangat kooperatif dalam melakukan pembinaan sekaligus memepererat hubungan emosional antara sesama warga binaan, pegawai Lapas, maupun instansi dan organisasi pendukung lainnya,” tutup Selly. gina
