DENPASAR, HR – Ratusan orang tua siswa tampak mendatangi Posko PPDB di Kantor Disdikpora Denpasar (8/7). Salah satu orang tua murid, Kadek Sudiana (47) juga mendatangi Posko PPDB dari sekitar pukul 11.00 Wita untuk menyampaikan keluhannya.
“Saya tinggal di Sidakarya, lamar lewat link terus diterima di Ubung dikasihnya, karena tempat saya jauh, kebetulan juga gaada yang ngantarlah kesananya,” kata Sudiana saat diwawancarai.
Sudiana mengaku mendaftarkan anak ketiganya di SDN 4, 9, dan 12 Sidakarya. Namun mendapatkan SDN 2 Ubung yang memakan waktu sekitar 1 jam dari rumahnya. Berbeda dari 2 kakaknya yang bersekolah di SDN 9 Sidakarya, yang dekat dari rumah kontrakannya.
“Kira-kira mungkin sejam-an, itu kan macet juga itu. Berat sekali, kayak sekarang termasuk bebanlah untuk
orang tua,” imbuhnya.
Pria yang memiliki KK asal Karangasem itu menyebutkan bahwa dirinya telah tinggal di Kota Denpasar semenjak 10 tahun yang lalu. Sehingga menyekolahkan anaknya di Denpasar.
“Harapan saya sih supaya dipermudah ya, itu aja,” tutupnya.
Sementara, Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikpora Denpasar, I Nyoman Suriawan saat diwawancarai mengatakan sejak pukul 08.00 Wita, sekitar 100 orang tua murid mendatangi Posko PPDB.
“Tadi sih lumayan banyak, mungkin sekitar 100-an ada dari jam 8 sudah kita fasilitasi, sekarang kan sudah mulai lah berkurang, karena begitu gini, kita langsung respon cepat, kita cek di sistemnya,” ujar Suriawan.
Lebih lanjut Suriawan mengatakan rata-rata pengaduan itu didominasi dari orang tua murid yang memiliki KK non Denpasar. Selain itu, rata-rata pengaduan yang diterima oleh Posko PPDB dikarenakan calon murid yang tidak diterima di SD pilihan, melainkan diterima di SD yang memiliki jarak yang jauh rumah mereka.
“Ini ada beberapa wilayah yang memang betul-betul dari segi volume jumlah penduduk sangat padat. Contoh di daerah Pedungan, Pemogan, Padangsambian,” tambahnya.
Sehingga dengan banyaknya calon siswa yang mendaftar, tidak dapat lolos karena keterbatasan daya tampung sekolah. Akibatnya, beberapa calon siswa dimasukkan di sekolah lain yang masih menyisakan daya tampung di sistem PPDB.
Pihaknya mengaku mendapatkan keluhan orang tua murid yang mendapatkan sekolah yang berjarak sekitar 1 jam dari rumah.
“Kalau di Denpasar itu kan jarak terjauh dari selatan ke utara artinya mustahil jarak tempuhnya 1 jam. Contoh dari Serangan ke Peguyangan, gak mungkin jarak tempuhnya 1 jam, paling 30 menit sampai,” tutur Suriawan.
Oleh karena itu, pihaknya memberi opsi kepada orang tua murid untuk ke sekolah yang sekiranya dapat memenuhi sesuai daya tampung.
“Kalau memang kiranya tidak bisa difasilitasi nanti kami berikan beberapa sekolah yang kira-kira bisa mereka pilih. Itu satu-satunya jalan sehingga dalam proses PPDB itu kami benar-benar memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Baik masyarakat KK Denpasar maupun dari luar Denpasar,” katanya.
Selain itu, Suriawan mengatakan atas saran Kepala Disdikpora Denpasar akan memfasilitasi tambahan rombongan belajar (rombel) di SD yang belum memiliki maksimal 36 rombel. Adapun Posko PPDB Denpasar akan terus dibuka untuk memfasilitasi aduan masyarakat sampai 2-3 hari kedepan.dyra