Putih Sari Tekankan Peran Keluarga Cerdas untuk Indonesia Emas 2045

PURWAKARTA, HR – Anggota Komisi IX DPR RI, Putih Sari, menegaskan bahwa keluarga cerdas dan berkualitas merupakan kunci utama mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) di Aula Hotel Intan, Purwakarta, Selasa (10/6).

Bersama Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Purwakarta, Teddy Nandung, serta menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Putih Sari menggelar sosialisasi teknis program tersebut. Kegiatan yang dihadiri ratusan warga, termasuk kader Posyandu dan PKK ini, bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dalam sambutannya, Teddy Nandung menekankan hubungan erat antara keluarga sehat dan generasi unggul.

“Jika keluarga sehat, maka anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang kuat dan cerdas. Ini sangat berpengaruh terhadap upaya penurunan angka stunting dan mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Teddy juga mengimbau masyarakat memahami pentingnya jeda kelahiran ideal minimal empat tahun antar anak untuk memastikan pemenuhan gizi, pendidikan, dan perhatian yang optimal. Ia menambahkan pentingnya peran aktif suami dalam program KB, terutama ketika istri memiliki kendala kesehatan.

“Jika istri tidak memungkinkan, maka suami juga harus siap berkontribusi, termasuk menjalani vasektomi. Ini bentuk tanggung jawab bersama,” tegas Teddy Nandung.

Dr. Putih Sari menegaskan bahwa Program Bangga Kencana memiliki cakupan yang lebih luas daripada sekadar pengendalian jumlah penduduk.

“Program ini menyentuh langsung aspek kehidupan keluarga. Peningkatan kualitas keluarga adalah investasi jangka panjang bagi bangsa,” jelas Putih Sari.

Ia menambahkan bahwa Komisi IX DPR RI berkomitmen mendorong sosialisasi serupa hingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Putih Sari juga mengajak para kader Posyandu, PKK, dan tokoh masyarakat untuk menjadi agen perubahan.

“Perubahan besar dimulai dari keluarga. Kader diharapkan dapat meneruskan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat sekitarnya,” pungkasnya, menekankan peran strategis mereka dalam menyebarluaskan informasi tentang kesehatan keluarga dan pencegahan stunting.

Melalui sosialisasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat Purwakarta tentang pentingnya perencanaan keluarga dan pencegahan stunting semakin meningkat. Tujuannya adalah terwujudnya keluarga sejahtera yang mampu melahirkan generasi masa depan berkualitas, sebagai langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045. ids

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *