SINTANG, HR – Kepolisian Resor Sintang terjunkan puluhan personel dalam pengamanan aksi unjuk rasa serikat petani dan warga dari sejumlah Desa di DPRD Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, Senin (6/2/2023).
Unjuk rasa ini merupakan buntut dari tuntutan warga terhadap minimnya infrastruktur jalan penghubung antar Desa di Kecamatan Ketungau Hilir dan beberapa penolakan yang berkaitan dengan Omnibus Law serta menuntut perlindungan terhadap buruh perkebunan.
Pada aksi tersebut Kapolres Sintang Polda Kalbar AKBP Tommy Ferdian, S.I.K., M.Sc (Eng) menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan atas aksi unjuk rasa yang akan digelar oleh serikat petani dan warga.
“Setelah kita terima laporan aksi unjuk rasa yang akan digelar menyikapi hal ini kita terjunkan personel untuk mengamankan dan mengawal langsung kegiatan untuk mengantisipasi segala gangguan dan potensi aksi anarkis di lapangan,” ungkap Kapolres.
Selain itu diungkapkan juga pihaknya telah melakukan koordinasi bersama perwakilan sehingga pada saat dimulainya aksi unjuk rasa baik serikat petani dan warga dapat menyampaikan aspirasinya langsung.
“Untuk perwakilan kita sudah berkoordinasi, kita minta untuk menjaga ketertiban selama aksi berlangsung sehingga dari Kepolisian kita juga dapat mengawal aspirasi warga agar dapat tersalurkan dan dapat didengarkan,” pungkasnya.
Menegaskan hal ini personel yang dikerahkan dalam pengamanan aksi unjuk rasa ini juga disebutkan Kapolres Sintang satupun tidak dilengkapi dengan senjata api.
“Personel yang kita kerahkan tidak dilengkapi dengan senpi satupun karena pengamanan dan pengawalan ini bersifat humanis dengan tujuan agar masyarakat tidak terintimidasi tapi untuk keamanan disekitar lokasi tentunya kita perketat,” jelasnya. tim