Puluhan Masyarakat Tergabung Forum Umat Islam Datangi Kemenag Pangandaran

Ratusan ormas islam, majelis taklim, ormas nasionalis, Kabupaten Pangandaran.

PANGANDARAN, HRPuluhan perwakilan masyarakat dari ratusan ormas islam, majelis taklim, ormas nasionalis, Kabupaten Pangandaran, yang mengatasnamakan forum umat islam pangandaran, datang ke Kemenag Kabupaten Pangandaran, untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan keluhan yang menimbulkan keresahan umat islam pada umumnya, dengan adanya pernyataan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gusmen), terkait suara azan yang disamakan dengan suara gonggongan anjing, Rabu (02/03/22).

Kedatangan rombongan masyarakat, yang tergabung di forum umat islam di sambut oleh Dr. H Supriana M.Pd, selaku Kepala kantor Kemenag Kabupaten Pangandaran, beserta staf.

Maman Nugraha dengan panggilan akrabnya Boim mengatakan, kami sebagai umat islam, merasa terusik dengan adanya pernyataan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gusmen).

“Masa, suara azan disamakan dengan suara gonggongan anjing,” ucap Maman dengan nada kecewa.

Maman menjelaskan, kami dari forum umat islam Kabupaten Pangandaran, datang ke Kemenag, untuk bersilaturahmi sekaligus meminta Kemenag Kabupaten Pangandaran, untuk bersikap tegas dalam menyikapi pernyataan atau statement, yang dibuat Menteri Agama, adapun tuntutan dari Forum Umat Islam Kabupaten Pangandaran diantaranya.

Pertama, kepada Yaqut Cholil Qoumas (Gusmen) selaku Menteri Agama untuk segera meminta maaf kepada umat islam, kedua. Kami mendorong Presiden Republik Indonesia, untuk segera memecat Yaqut Cholil Qoumas (Gusmen), sebagai Menteri Agama, karena sudah mentamsilkan menyamakan suara azan dengan suara anjing, sehingga pernyataan itu tidak sesuai dengan Kebangsaan dan Pancasila di Republik Indonesia, nilai-nilai Kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila di Negara Indonesia.

Ketiga, meminta segera diproses hukum sesuai dengan aturan yang ada, demi tegaknya keadilan di negara indonesia.

“Kami meminta Kemenag, untuk menyampaikan aspirasi kami ke Pusat. Gerakan ini spontanitas, tersentak hati, ini Menteri Agama ada apa? ko berucap seperti ini! akhirnya kami berdiskusi sepakat untuk menegur, karena kita berpedoman kepada amar makruf nahi mungkar, mari kita pikirkan secara lisan, mari kita tegur dengan lisan, kita temui penguasa yang ada perwakilan di Pangandaran,” sambung Maman.

“Kami sebagai umat islam, yang tidak menginginkan kegaduhan sehingga menimbulkan perpecahan, maka kami datang Kemenag, dalam menyampaikan aspirasi ini sambil bersilaturahmi,” pungkas Maman.

Dr H Supriana M.PD mengatakan, bahwa dirinya tidak ada kewenangan untuk menjawab tuntutan dari forum umat islam, namun tuntutan tiga poin ini, akan di tindaklanjuti untuk di sampaikan ke Pusat. nz

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *