PT Pada Idi Menjawab Kritikan Warga

oleh -27 Dilihat
oleh
Bintoro, Pimpinan PT Pada Idi didampingi Diana selaku Admind Personil.

MUARA TEWEH, HR – PT Pada Idi selaku perusahaan pertambangan batubara yang berada di Barito Utara, di Kec Lahei, Desa Lue, seiring waktu perusahaan yang telah mengeksploitasi kandungan batubara inipun mendapat kritikan dari seorang ibu (SW), warga desa sekitar tambang, tepatnya warga Desa Jangkang Baru, Kec Lahei Barat.

Bintoro pimpinan PT Pada Idi saat saat di konfirirmasi HR Online bersama awak media lainnya di Desa Lue, (29/03/18), menerangkan dan membenarkan terkait adanya kritikan dari Ibu SW terhadap perusahaannya. Namun, hal itu menurut Bintoro masih ditindaklanjuti pihak perusahaan, karena pihak perusahaan ingin mengetahui apakah dugaan pencemaran yang ada di Anak Sungai Liang Manuhung memang betul bersumber dari PT Pada Idi atau sumber lain. Namun pada dasarnya PT Pada Idi akan menyelesaikan masalah yang ada apabila memang dugaan itu benar.

“Namun tolong bersabar karena masih didalami,” ujarnya.

Stock file batubara.

Ketika awak media mempertanyakan prihal program CSR PT Pada Idi, Bintoro menjelaskan bahwa selama ini pihak perusahaan telah melaksanakan kewajibannya, seperti perbaikan dan pembangunan Balai Basara (Hindu Kaharingan), Masjid dan Gereja, menyiapkan lahan untuk pemakaman muslim, pendidikan, menyiapkan air bersih, membuatkan jalan yang telah dinikmati warga dari desa ke kebunnya, bahkan sampai saat ini PT Pada Idi akan senantiasa dengan senang hati menerima apabila ada kegiatan warga yang membutuhkan bantuan perusahaan,

Menurut Bintoro, dalam waktu yang tidak terlalu lama PT Pada Idi akan membuka klinik di Desa Lue, yang nantinya disamping untuk karyawan dapat dimanfaatkan warga desa sekitar tambang. Untuk kesiapan tenaga medisnya akan melakukan koordinasi dengan UPR (Universitas Palangkaraya).

Syaipullah selaku Kepala Desa Jangkang Baru saat ditemui melakukan investigasi di Anak Sungai Manuhung bersama tim, membenarkan tentang kritikan yang dilayangkan Ibu SW kepada PT Pada Idi.

Menurut Syaipullah, bahwa apa yang dilakukan Ibu SW adalah salah satu contoh kepedulian warga untuk lingkungan. Namun dijelaskannya, bahwa memang Anak Sungai Liang Manuhung akan selalu berubah warna disaat musim penghujan, dan setelah usai hujan berlahan warna air sungai akan normal kembali. mps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.