Proyek Drainase Lanjutan Jalan Raya Sesetan Disinyalir Tidak Sesuai Spek

oleh -451 views
oleh
DENPASAR, HR – Proyek lanjutan drainase jalan Raya Sesetan yang mulai dikerjakan oleh PT SBI, mendapat kritikan pedas dari warga masyarakat. Khususnya warga Sesetan. Pasalnya, proyek milik Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, di nilai hanya membuang anggaran Negara. Hal ini di karenakan pengerjaannya yang di kerjakan oleh pihak pelaksana,jauh dari harapan masyarakat, yaitu tidak menguras endapan tanah serta sampah yang ada di dalam drainase.
Papan proyek PT SBI
Proyek dengan nilai kontrak Rp11 miliyar lebih,yang dikerjakan oleh PT SBI, oleh salah seorang warga yang juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota Denpasar, yaitu I Made Setiadi di lokasi proyek, pada wartawan, sangsi akan kualitasnya.
“Kok progresnya cepat sekali, ini yang membuat saya agak kaget, kalau dibandingkan dengan proyek lainnya, apakah cuman diganti paving tanpa dikeruk,” jelasnya.
Setiadi yang mendapat penjelasan dari salah seorang pekerja, perihal system yang mereka lakukan, yaitu dengan melakukan pengerukan dari dua sisi, yaitu kiri kanan, melalui menutup drainase yang sudah mereka bersihan lebih dulu. Apa yang disampaikan oleh pekerja tadi, perihal cara mereka, oleh Setiadi dianggap tidak efektif. Pasalnya, dengan lubang gorong-gorong yang tidak terlalu besar, sangat riskan jika para pekerja masuk untuk melakukan pembersihan. Apalagi kondisi di dalam gorong penuh dengan air limbah dan kotoran yang bisa membahayakan para pekerja.
“Kalau mau membersihkan, kenapa tidak di bongkar saja kapnya, sama seperti yang di Jalan Teuku Umar, mereka buka kap penutupnya, lalu di keruk, setelah itu di pasang lagi, kan lebih bersih, kalau cara mereka seperti ini, sama juga bohong dong,” tambah Setiadi di lokasi proyek.
Pembersihan penutup drainase 
Krama Sesetan yang duduk di Komisi I DPRD Kota Denpasar ini, sempat juga menanyakan kepada masyarakat di sekitar proyek. Apakah benar ada pengalian endapan lumpur atau kotoran di lokasi proyek. Seperti yang di sampaikan oleh salah seorang pekerja yang terlihat mondar mandir.
“Masyarakat bilang tidak ada penggalian seperti yang di katakan oleh pekerja tadi, kami tidak melihat aktivitas tadi, dimana yang di keruk?” Setiadi pun meminta kepada Dinas terkait agar turun ke lokasi proyek. Jangan hanya menerima laporan dari pihak pelaksana. Begitu juga dengan pengawasan.
“Dimana Konsultan pengawasnya kalau sudah begini?” tanya Politisi PDI Perjuangan ini.
Warga pun sangat menyayangkan, kalau pelaksana hanya melakukan pembersihan dengan cara sepotong-sepotong. Tak heran jika masyarakat berasumsi pelaksana hanya mengambil keuntungan, tanpa memikirkan jangka panjangnya.
 I Made Setiadi anggota DPRD Kota Denpasar
“Ini hampir sama dengan proyek yang di Selatan, yang di kerjakan oleh PT. Aditya Sinar Pratama, mereka hanya melakukan pergantian paving, sedangkan endapan tanah serta lumpur tidak di angkat, buktinya waktu musim hujan, airnya sempat meluap, karena gorong-gorongnya buntu,” tambah seorang warga yang mengaku bernama Made.
Ocehan warga yang terus memantau pekerjaan drainase lanjutan di wilayah Denpasar Selatan, karena pekerjaan yang di kerjakan oleh PT.SBI, di nilai lebih gampang oleh warga, jika di bandingkan dengan pekerjaan yang ada di Teuku Umar, karena tidak adanya utilitas yang seperti kabel yang ada di dalam gorong-gorong.
“Sebenarnya mereka lebih enak kerjannya,karena tidak ada kabel yang ada di dalam gorong-gorong,” jelas warga tadi. ans

Tinggalkan Balasan