Program 1 Desa 1 Perawat Dianggap Jadi Alternatif Solusi Pelayanan Kesehatan

oleh -1.3K views
oleh

MAMUJU, HR – Membuka secara resmi seminar kesehatan satu desa satu perawat, Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju, H. Suaib menganggap program usulan tersebut dapat menjadi salah satu alternatif solusi peningkatan layanan kesehatan di saat rasio penyebaran tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk semakin tidak berimbang. Seminar kesehatan yang berlangsung di Gedung Asrama Haji Mamuju, Minggu (11/3), diadakan oleh lembaga Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kab Mamuju.

Selaku Pemkab Mamuju, ia menyambut gembira adanya usulan program tersebut, dimana salah satu program prioritas dalam visi misi pemerintah daerah yaitu peningkatan layanan kesehatan yang mesti dihadirkan kepada masyarakat ditengah ekspektasi yang tinggi terhadap layanan dasar tersebut.

Meski saat ini pemerintah daerah terus berkonsentrasi terhadap pengembangan layanan kesehatan, terbukti dengan hadirnya berbagai sarana penunjang maupun inovasi dibidang kesehatan seperti bantuan mobil ambulance gratis, pembangunan puskesmas satelit dan layanan SIGA 119 yang mengintegrasi sejumlah layanan darurat. Namun, kata Suaib, semua itu tidak akan banyak memberi pengaruh jika tidak didukung oleh semua pihak yang ada.

“Karenanya hari ini patut kita bersuka cita sekaligus berbangga, bahwa peran dan dukungan telah mulai nyata dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, salah satunya peran lembaga PPNI dengan inovasi satu desa satu perawat, program ini saya anggap dapat menjadi salah satu alternatif solusi peningkatan layanan kesehatan,” sebutnya.

Selanjutnya, pihak pemerintah daerah mengaku akan mengkaji lebih dalam terkait inovasi yang akan tetap mengacu pada aturan yang ada.

“Kalau aturan itu mendukung, ya tentu tidak ada masalah,” kata Suaib.

Untuk diketahui, berdasarkan laporan ketua panitia pelaksana seminar kesehatan, Usman, tujuan dari kegiatannya tersebut yaitu diharapkan adanya kebijakan dari pemerintah daerah dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui praktik mandiri keperawatan satu desa satu perawat.

Yang mana berdasarkan penyampaian ketua PPNI Mamuju, Syaharuddin bahwa sejauh ini yang tersebar di desa-desa itu sebagian besar adalah tenaga bidan, sementara tenaga perawat masih kurang.

“Kami melihat rata-rata di pustu itu yang ada hanya bidan ptt, tidak ada perawat, padahal perawat ini dia pelayanannya menyeluruh jadi mesti ada juga agar dapat berkolaborasi, ini demi peningkatan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.

Syaharuddin berhadap, program satu desa satu perawat dapat benar-benar dipertimbangkan oleh Pemerintah Kabupaten Mamuju. rangga

Tinggalkan Balasan