BENGKULU, HR – Pemerintah Republik Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kedaulatan pangan melalui kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Nasional Kuartal II Tahun 2025, yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto, melalui sambungan Zoom Meeting dari pusat kegiatan nasional.
Kegiatan panen raya ini dilaksanakan di sejumlah titik strategis di Indonesia, termasuk di Lahan BBPP Desa Lubuk Kembang, Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yang menjadi salah satu lokasi perwakilan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Panen dilakukan di lahan seluas ±3 hektare dengan menggunakan varietas jagung hibrida Nusantara, dengan estimasi hasil panen mencapai 8.000 kg.
Acara diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan doa, serta laporan kegiatan oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. Dalam laporannya, beliau menyampaikan bahwa panen serentak kali ini mencakup luas lahan 344.524,37 hektare, dengan proyeksi hasil panen sebesar 1,78 hingga 2,54 juta ton jagung.
Kapolri juga menyampaikan bahwa saat ini Polri telah memberdayakan 136.563 kelompok tani, serta mendukung optimalisasi lahan seluas 445,6 ribu hektare yang siap tanam, dan 922,7 ribu hektare lahan perhutanan sosial yang dalam tahap verifikasi. Hal ini merupakan bentuk kontribusi nyata Polri dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Presiden Prabowo Subianto dalam arahannya menyampaikan bahwa Indonesia tengah berada di jalur yang benar menuju kedaulatan dan swasembada pangan, serta menegaskan pentingnya bangsa Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri. Beliau mengapresiasi pencapaian peningkatan produktivitas jagung yang telah mencapai 6–8 ton per hektare, serta peningkatan produksi sebesar 48% pada kuartal pertama tahun 2025.
Presiden juga meresmikan dimulainya pembangunan 18 gudang Polri di 12 Polda seluruh Indonesia, serta secara simbolis membunyikan sirine sebagai tanda dimulainya panen raya jagung serentak.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Bengkulu memaparkan pelaksanaan program “Satu Desa Satu Hektare” di 1.513 desa di Provinsi Bengkulu, yang membuka lapangan pekerjaan baru dengan merekrut dua orang per desa. Program ini didukung pelatihan teknis, distribusi sarana produksi, serta penyerapan seluruh hasil panen. Selain itu, dilaporkan pula penggunaan varietas unggul lokal “Supra 1 Bhayangkara Merah Putih” yang telah diakui secara nasional sejak tahun 2013.
Kegiatan panen raya ini merupakan bagian dari strategi besar Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, sekaligus menyediakan bahan makanan bergizi bagi masyarakat. Diharapkan, keberhasilan Kabupaten Rejang Lebong dalam pelaksanaan panen raya ini dapat menjadi inspirasi dan percontohan bagi daerah lain di seluruh Indonesia. rls/ependi silalahi