GOWA HR — Akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Gowa, menimbulkan kerugian cukup besar bagi PDAM. Pasalnya mesin pompa air PDAM Gowa tidak mengalir sejak hari Selasa (22/01).
Dirut PDAM Gowa, H. Hasanuddin Kamal SH. MH, saat dihubungi via telepon selulernya mengatakan bahwa mesin pompa air PDAM Gowa rusak dan terbakar akibat banjir bandang kemarin.
“Dampak dari kerusakan tersebut mesin pompa air yang terbakar ditaksir anggarannya mencapai kurang lebih 1 milyar,” terang Ketua Perpamsi dua periode ini, Kamis (24/1/2019).
Rusaknya mesin kami berimbas pada 11 kecamatan, terkena dampaknya terutama dataran rendah, seperti, Kecamatan Sombaopu, Bontomarannu, Pattallassang, Barombong dan Pallangga,” tambah Hasanuddin.
Akibatnya sejumlah warga mengeluh karena kesulitan mendapatkan air bersih. Seperti salah satu warga yang terkena dampak matinya aliran air dari PDAM Gowa, Ardi. Ia mengatakan bahwa hal ini terjadi sudah dua hari.
“Sudah dua hari tidak jalan air PDAM,” ujar Ardi, warga Desa Jenetallasa Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Hingga kini aliran air PDAM ke pemukiman warga belum tersalurkan. Masyarakat berharap agar PDAM Gowa segera mengambil tindakan.
Masalah ini disikapi dari sudut pandang berbeda oleh mantan Ketua Umum Koalisi LSM Maha Karya Indonesia, Syafriadi Djaenaf.
Menurutnya mesin PDAM Gowa rusak karena mesinnya terbakar, karena banjir bandang bisa di hindari seandainya tanggul depan kantornya tidak dibobol.
“Kita tidak boleh menafikan bahwa itu adalah bencana. Tetapi musibah ini akibat dari human error, bukan Force Majeure. Kita tidak ingin menyalahkan siapa – siapa seandainya ini murni musibah bukan dari kesalahan manusia. Tanggul itu tidak dibobol untuk kepentingan usaha pribadi segelintir orang, maka banjir ini bisa di hindarkan,” ungkap aktivis berkacamata ini.
Syafriadi menegaskan pengusaha tahu tempe dan kandang ayam di dalam tanggul itu harus bertanggung jawab dan diproses hukum. Karena kerugian masyarakat sangat besar akibat ulahnya.
“Mereka sangat egois dalam mengais rejeki di Butta Bersejarah ini. Tidak memikirkan masyarakat lainnya, saya pernah teriakkan dan laporkan mereka. Tapi sampai terjadinya bencana ini belum ditindaklanjuti pihak Polres Gowa,” sebutnya.
Besar harapan kami kepada bapak Kapolda Sulsel, Irjen Hamidin, untuk menindaklanjuti pembobolan tanggul ini. Ada apa ini, aset negara dirusak tapi para aparat diam saja, apalagi dia pernah bertugas sebagai Kapolres Gowa, sangat paham dengan kondisi disini.
“Saya akan ajak semua LSM dan media untuk bersama-sama menuntaskan masalah ini, tidak boleh dibiarkan lagi. Mereka sudah membuat kerugian besar terhadap masyarakat Gowa,” pungkas pria biasa di sapa Dg Mangka. kartia