MAJALENGKA, HR – Polres Majalengka menggelar pelatihan kehumasan peningkatan kemampuan SDM bidang Jurnalistik dan Cyber Troops atau pasukan dunia maya, di Aula Sindangkasih, Polres Majalengka, Selasa (10/07).
Pelatihan tersebut, dibuka langsung Kapolres Majalengka, AKBP Noviana Tursanurohmad dan diikuti sebanyak 50 personel Polres Majalengka, yang terdiri dari seluruh para kasi humas polsek jajaran dan perwakilan dari bagian satuan fungsi masing-masing.
Pada kesempatan tersebut, untuk sebagai instrukturnya, Polres Majalengka mendatangkan langsung pimpinan Cyber Troops, dari Jakarta untuk memberikan materi pelatihan kehumasan khususnya mengenai pembuatan berita dan mengenai Intelligence Media Management (IMM) serta patroli pasukan dunia maya atau Cyber Troops.
Kapolres Majalengka, AKBP Noviana Tursanurohmad mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan profesionalisme personel dibidang kehumasan.
“Humas saat ini menjadi andalan dan sebagai ujung tombak dalam menyampaikan berbagai program dan informasi polri ke masyarakat luas,” kata Kapolres.
Kapolres mengingatkan, para personel agar mengikuti pelatihan ini dengan serius memahami tekhnik-tekhnik penulisan berita, tekhnik pengambilan gambar agar data dan materi informasi yang disebarkan bermanfaat bagi masyarakat luas serta menjadi sarana promosi dan komunikasi yang efektif untuk citra Polri yang lebih baik.
“Untuk membentuk citra Polri ditengah masyarakat, kita dituntut untuk selalu berinovasi agar dapat memberikan kontribusi bagi Polri dalam memberikan informasih yang seluas-luasya kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Cyber Troops, Sahru menjelaskan, di era digital ini. Seperti, Medsos dan transparansi ini, Polri dituntut harus lebih memahami dan profesional dalam menjalankan tugas khusus dalam hal pemberitaan atau jurnalistik yang disajikan kepada publik.
Sehingga, kata dia, berita yang diterbitkan tidak menjadi polemik di tengah masyarakat. Maka diperlukan ketelitian dan kecermatan.
Selain itu, polri harus mempu menghanter berbagai isu yang tidak benar agar masyarakat tidak termakan berita bohong yang dapat mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat.
“Karena berita atau informasi yang terbit tanpa konfirmasi yang akurat maka akan menimbulkan presepsi dikalangan pembaca, bahwa apa yang diberitakan adalah faktual. Oleh karenanya kita harus mampu menangkal berbagai berita hoax tersebut,” tukasnya. lintong situmorang