SUKABUMI, HR – Sebanyak 650 petugas gabungan disiagakan mengawal aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi. Aksi demonstrasi itu rencananya akan dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Sukabumi Indonesia (UMMI). Senin (11/4/2022) kawasan Dago atau Jalan Djuanda telah disterilkan dari kendaraan. Selain itu, pedagang kaki lima yang biasanya berjajar di jalanan tersebut terlihat kosong melompong.
Petugas gabungan pun terlihat siaga di dalam dan luar gedung DPRD. Aksi demo yang awalnya direncanakan pada pukul 11.00 WIB kemudian diundur menjadi pukul 13.00 WIB.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin mengatakan, petugas gabungan yang mengawal aksi unjuk rasa mahasiswa hari ini merupakan tim dari Kodim 0607 dan beberapa dari satuan Brimob Polda Jabar termasuk melibatkan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. “Kesiapan pengamanan penyampaian pendapat di muka umum yang mana kita ketahui bersama tanggal 11 April ini merupakan salah satu agenda nasional berkaitan dengan penyampaian pendapat oleh adik-adik mahasiswa yang direncanakan pada siang hari ini akan menuju DPRD Kota Sukabumi,” kata Zainal kepada awak media.
“Kami menyiapkan sejumlah 650 personil, dari jumlah tersebut maka kemudian 100 personil merupakan dukungan dari pihak Kodim 0607 dan 30 personil dari Subdenpom dan 100 personil dari SatBrimob Polda Jabar,” ujar Zainal.
Zainal mengatakan, ada potensi kerawanan dalam aksi demontrasi kali ini. Menurutnya, ada kelompok-kelompok tertentu yang kemungkinan dapat ‘menunggangi’ massa hingga terjadi hal yang tidak diinginkan. “Pertama aksi yang dilakukan siang hari ini merupakan aksi murni penyampaian pendapat dari adik-adik mahasiswa. Namun berdasarkan informasi yang kita terima bahwa ada kelompok-kelompok tertentu yang menunggangi serta kemudian dikhawatirkan kelompok tersebut menginginkan adanya gesekan antara pihak keamanan dan mahasiswa sehingga terjadi chaos,” ujarnya.
Oleh sebab itu pihaknya mengantisipasi dengan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan koordinator lapangan aksi mahasiswa. Sehingga dapat dipastikan bahwa kegiatan sebelum, saat dan setelah demo merupakan massa dari mahasiswa.
“Antisipasi kita lakukan koordinasi dengan pihak korlapnya agar kemudian melakukan pengawasan secara internal untuk memastikan masa aksi yang berangkat dari titik kumpul kemudian menuju kantor DPRD sampai selesai merupakan kelompok aksi dari mahasiswa,” katanya.
Kemudian, pihaknya juga melakukan pemetaan di beberapa titik pengawasan. Titik tersebut disebutnya perkiraan muncul kelompok selain dari mahasiswa. “Kita lakukan pemetaan di beberapa titik yang tidak bisa kita sebutkan, perkiraan potensi-potensi adanya titik kumpul kelompok tertentu yang berpotensi menunggangi aksi massa. Informasi awal sudah kami terima dan kita lakukan pemantauan di lapangan siang hari ini,” pungkasnya. ida