BANDUNG, HR — Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengimbau Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk memperkuat pembinaan terhadap pelajar, terutama di wilayah rawan provokasi ajakan demonstrasi ke Jakarta. Langkah ini diambil setelah aparat mengamankan 417 siswa yang hendak ikut aksi unjuk rasa pada bulan lalu di wilayah hukum Polda Jabar.
Wilayah yang menjadi fokus pembinaan meliputi Kabupaten dan Kota Bogor, Karawang, serta Purwakarta, karena ditemukan upaya provokasi terhadap pelajar melalui media sosial dan jaringan komunikasi tertentu.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa aksi demonstrasi yang melibatkan pelajar tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga membahayakan keselamatan mereka.
“Pelajar harus fokus pada pendidikan dan masa depan, bukan terseret dalam agenda kelompok tertentu yang ingin menunggangi isu sosial dan politik,” ujarnya.
Hasil penyelidikan menunjukkan banyak siswa terprovokasi oleh flyer digital dan ajakan di media sosial dengan narasi menyesatkan. “Kami menemukan sejumlah konten provokatif yang sengaja dibuat untuk memancing emosi dan sentimen negatif terhadap pemerintah,” tambahnya.
Sebagai langkah pencegahan, Polda Jabar berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, guru, dan pihak sekolah untuk memperkuat pembinaan mental serta wawasan kebangsaan di kalangan pelajar. Upaya ini diharapkan menumbuhkan rasa cinta tanah air, disiplin, dan kemampuan berpikir kritis, agar siswa tidak mudah dipengaruhi informasi bohong.
“Pembinaan karakter, nasionalisme, dan literasi digital sangat penting agar pelajar tidak mudah tersulut provokasi,” tegas Hendra, Rabu (15/10/2025).
Polda Jabar juga mengingatkan bahwa keterlibatan pelajar dalam aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban akan ditindak sesuai hukum. “Kami tetap mengedepankan pembinaan, tetapi pihak yang memobilisasi pelajar akan ditindak tegas,” katanya.
Menjelang berbagai momentum nasional, Polda Jabar berkomitmen menjaga kondusifitas wilayah Jawa Barat dari potensi provokasi dan ajakan anarkis.
“Kami berharap sekolah dan orang tua aktif memberi pemahaman kepada anak-anak agar tidak ikut kegiatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tutup Kombes Pol. Hendra Rochmawan. lntong






