MAROS, HR – Plt Kepala Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros, Abdul Rahman klarifikasi adanya protes warga pembangunan irigasi di Dusun Panaikang, Jumat (18/1/2019).
Dengan kecurigaan warga atas pekerjaan irigasi menggunakan (DD) dana desa anggaran 2018 tidak sesuai ketentuan, karena adanya beberapa bagian retak.
Rahman mengatakan, protes warga atas pembangunan irigasi, memang belum rampung pada saat itu, masih dalam proses perampungan yang sementara berlanjut.
“Betul saat ada yang protes, irigasi memang belum rampung, progresnya masih sekitar 25 persen lah. Namun saat sekarang ini irigasi itu sudah rampung,” jelas Rahman.
Rahman mengungkapkan awalnya irigasi sepanjang 450 meter tersebut dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maros. Dengan ketinggian pondasi tidak maksimal.
Sehingga air pada saat mengalir deras kerap meluap ke sawah warga. Hal tersebut membuatnya menambah ketinggian irigasi, agar air tidak meluap lagi dan merembes ke persawahan warga.
“Panjang irigasi ini sekitar 450 meter. Bangunan yang ada saat ini, kita hanya mengoptimalkan saja. Karena Bangunan lama pendek, sehingga mengakibatkan air sering meluap. Makanya kami berinisiatif menambahkan bangunan lama dan pendek itu ” sebut Rahman.
Ia memaparkan pembangunan irigasi dimulai pada akhir tahun 2018. Kondisi cuaca alam saat itu selalu turun hujan hingga menghambat finishing.
Akan tetapi saat ini irigasinya sudah bagus dan maksimal dialiri air. Setelah ketinggian pondasi sudah di tambah. Air pun sudah mengalir maksimal tanpa meluap lagi.
Rahman menyebutkan air irigasi tersebut sudah dapat menyuplai 500 hektare sawah di Dusun Panaikang dan Panambungan, dengan debit air yang cukup. Sebelum dioptimalkan air hanya mampu menyuplai 200 hektare sawah saja.
“Kami memikirikan semua ini hanya semata mata nasib petani. Kalau bangunan ini tidak ditambah ketinggiannya, air akan terbuang sia-sia saja,” ucapnya.
Sebelumnya, seorang warga, Dg Empang mengatakan sejak awal bangunan irigasi ini mencurigakan. Para pekerja pun langsung memasang pondasi tanpa adanya galian ke tanah.
Secara logika tanpa ada galian ke dalam tanah, pondasi akan cepat roboh atau retak. Pondasi tidak akan mampu menahan beban terlalu berat.
“Sejak dibangun irigasi ini, kami melihat ada kejanggalan. Bangunan pondasi tidak penuh. Ada pemasangan pondasi, tanpa ada galian. Jadi kekuatan pondasi ini tidak akan kuat,” bebernya saat itu. hamzan