LANDAK, HR – Pj Bupati Landak Gutmen Nainggolan ikuti upacara peringatan Hari Berkabung Daerah Tahun 2024, di Makam Juang Mandor, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Jumat (28/06/2024).
Upacara ini digelar dalam rangka memperingati tragedi pembantaian massal yang dilakukan oleh tentara Jepang pada tahun 1944 yang dikenal dengan nama Peristiwa Mandor.
Bertindak selaku Inspektur Upacara Pj Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat mewakili Pj Gubernur Kalimantan Barat, dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Kalimantan Barat, Kepala BINDA Provinsi Kalimantan Barat, para Staf Ahli, Asisten, dan Kepala OPD Pemprov Kalimantan Barat, Forkopimda Kabupaten Landak atau yang mewakili, para Staf Ahli, Asisten, dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Landak, TNI/Polri, Instansi Vertikal, para veteran, para Ahli Waris, dan undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut Pj. Bupati Landak Gutmen Nainggolan mengatakan bahwa pada hari ini, tanggal 28 Juni bertepatan dengan peringatan hari berkabung daerah dimana pada peringatan hari ini kita melakukan apa yang sudah disemangati oleh para pahlawan yang telah gugur sekaligus menggelorakan semangat dan kegigihan yang sudah dibangun dan ditanamkan oleh para pahlawan dalam mempertahankan negara.
“Saya berharap generasi kita saat ini harus banyak mencontoh dan mempelajari semangat para pahlawan yang bisa direplikasi di era saat ini, serta pemerintah daerah tidak hanya memperingati ini sebagai hari berkabung tetapi juga menjaga, merawat dan memelihara semangatnya karena itu sebagai salah satu bentuk penghargaan kita kepada para pahlawan,” ucap Gutmen.
Sebagai tambahan, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Mohammad Barri mewakili Pj Gubernur juga berharap bahwa perjuangan, suri tauladan, serta apa yang telah dilakukan oleh para pejuang terutama para pejuang di peristiwa mandor ini menjadi suatu peringatan bagi kita para generasi muda untuk selalu mengenang, meniru, meresapi, menjiwai apa yang sudah dilakukan oleh para tokoh-tokoh pejuang dalam mempertahankan daerah Kalimantan Barat di masa penjajahan Jepang, serta diharapkan agar semangat persatuan dan kesatuan tidak pernah terkikis.
“Diantara para pahlawan ini yang bukan hanya masyarakat Kalimantan Barat tetapi hampir dari seluruh Indonesia yang menjadi korban kekejaman penjajahan Jepang dan ini menjadi wujud negara kesatuan harus tetap kokoh kita jaga dan ini menjadi bukti bahwa mereka berjuang untuk keutuhan NKRI serta diharapkan bagi generasi muda tetap mengenang dan menjadikan para pahlawan ini sebagai suri tauladan dalam tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Barri.lp