Peringkat I Ujian Penerimaan Mahasiswa Baru STIS Tidak Lulus

oleh -542 views
oleh
JAKARTA, HR – Juara Olimpiade fisika tingkat SMU tahun 2014 Vienty Sabrina dan dapat penghargaan dari Presiden RI Joko Widodo Dikalahkan Panitia Penerimaan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Prodi -IV ID, Tahun Akademik 2016/2017.
Pada saat tes ujian tertulis Vienty Sabrina mendapatkan peringkat I DKI Jakarta dan peringkat 50 seluruh Indonesia dari 800 peserta.
Dan hasil tes kesehatan yang dilakukan RS Angkatan Udara (AURI) Halim Perdanakusuma pun dinyatakan lulus, tetapi saat pengumuman diumumkan lewat online di www.stis.ac.co maupun pengumuman yang ditempelkan di papan pengumuman di kampus STIS, Jl. Otista Raya, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (6/8/16), Nomor. 310886. A.n Vienty Sabrina tidak terlampir pada pengumuman tersebut.
Ketika hal itu dikonfirmasi lewat surat oleh LSM ALPPA (Aliansi Pemerhati Pengguna Anggaran) dan secara langsung oleh Direktur Eksekutif LSM ALPPA Thom Gultom kepada panitia dan Ketua STIS, mereka mengakui bahwa Vienty Sabrina tidak lulus atau tidak diterima dengan alasan kesehatan.
“Vienty Sabrina kegemukan mengarah ke obesitas, menggunakan kaca mata minus 4, dan yang diterima hanya batas minus 3 dan LED (laju endap darah) 35 melebihi batas maksimal 20, yang berarti kekebalan tubuhnya sangat lemah dan akan gampang terjangkit virus,” kata Sang Direktur Eksekutif kepada HR menirukan penyampaian Tim penerimaan Mahasiswa Baru.
Menurut Thom hal itu disampaikan oleh tim dokter dihadapan Ketua STIS Dr. Hamonangan Ritonga dan Emi Astuti diruang Kerja Sang Ketua.
Menurut dokternya, tambah Thom, bahwa jika kegemukan maka akan cepat lelah dan itu akan mengurangi produktifitas kerja. Dan jika minus 4 maka akan cepat mata lelah didepan komputer dan akan mengurangi produktifitas kerja. Dan jika kekebalan tubunya lemah berakibat sebelum pensiun sudah sakit sakitan, itulah yang dihindari sehingga yang diterima itu adalah orang Orang yang betul betul sehat, tutur nya seperti yang di sampaikan tim dokter.
Tapi menurut Thom Gultom bahwa apa yang disampaikan tim panitia maupun Ketua STIS itu hanya sekedar alasan pembenaran seolah-olah bahwa penerimaan Mahasiswa Baru itu sudah Jurdil (jujur dan adil) padahal itu semua adalah rekayasa Panitia karena Vienty Sabrina tidak punya beking.
Sebab ucap Thom, faktanya, Vienty Sabrina tinggi 160 cm bb 60 kg itu masih dalam porsinya meskipun bukan berat idealnya.
Kemudian masalah mata minus 4 juga hanya alasan panitia sebab faktanya yang minus 5-7 juga ada yang diterima dan juga hasil tes ujian tertulis di bawah rata-rata.
Lemahnya Kekebalan tubuh 35 diatas ambang toleransi 20 juga rekayasa, faktanya, Vient Sabrina selama ini tidak pernah sakit-sakitan. Karena jika kekebalan tubuh seseorang sangat lemah akan gampang terserang penyakit.
Untuk itu kata Thom hal ini akan ditindaklanjuti dan akan dilakukan uji tes kesehatan dan akan dilakukan pembandingan, dan jika ada permainan maka kasus ini akan dibawa ke ranah hukum. Dia menegaskan bahwa revolusi mental yang di programkan Presiden RI Jokowi-JK, mulai sekarang harus tegasnya, ungkapnya. tim


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan