Peparprov, National Paralympic Provinsi Sumsel

oleh -537 views
oleh
MUARA ENIM, HR – Pekan paralimpyc pertama tingkat Provinsi Sumatera Selatan yang dilaksanakan di Kota Muara Enim, diikuti oleh peserta dari 12 kabupaten se Provinsi Sumatera Selatan.
Diantaranya berasal dari Kabupaten Muara Enim, PALI, Lahat, Pagar Alam, OKU, Banyuasin, Ogan Ilir, Prabumulih, OKI, Mura, Palembang, dan Empat Lawang.
Pekan paralympic diikuti 12 kabupaten ini, dengan jumlah atlit official dan pelatih 305 peserta. Turnamen ini akan berlangsung 23-27 Desember 2017.
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Selatan, Rian Jauhari, menyampaikan, adapun event Paralimpyc ini tadinya akan dilaksanakan di Palembang, karena adanya permintaan dari Kadispora Muara Enim untuk dilaksanakan di Kota Muara Enim.
“Kemudian diadakan rapat beberapa kali, namun setelah semua kontingen kita siap, hari Kamis (21/12/2017), saya baru terima jawaban dari Bupati bahwa Kabupaten Muara Enim tidak siap untuk melaksanakan event ini,” ucap Rian, (23/12).
Lebih lanjut Rian menjelaskan, peserta Kabupaten/Kota sudah tahu bahwa pada 23 Desember ini waktunya penyelenggaraan, bahkan pihaknya sudah sewa hotel.
“Jadi, mau tidak mau, kami dari NPC mengambil inisiatif, bahwa penyelenggaraan tetap kita laksanakan, walaupun secara mandiri. Jadi jelas event paralympic Provinsi ini dilaksanakan secara mandiri bukan oleh Kabupaten Muara Enim, kita cuma pinjam venue,” tegasnya.
Alasan pengunduran diri Kabupaten Muara Enim karena tidak adanya dana.
“Sebenarnya masih ada strategi yang dapat kita ambil, bukan hanya semuanya karena uang. Contohnya kita, dengan segala kekurangan masih dapat menyelenggarakan, tergantung dengan niat kita,” ungkap Rian.
Yang menjadi perhatian awak media, kenapa dalam acara pembukaan tidak dihadiri oleh Kabid, apalagi Kadispora dan pejabat lainnya? Sungguh ironis, banyak atlit difabel yang berprestasi dan mengharumkan nama daerah bahkan negara, namun masih kurang perhatian dari pemerintah. Apalagi melihat peserta dari Kabupaten Muara Enim, yang tidak punya pakaian seragam, seperti peserta dari Kabupaten lainnya. Apakah Pemkab Muara Enim sudah tidak mampu beli pakaian seragam, atau memandang sebelah mata kaum difabel ini?
H Yusuf Wibowo menjelaskan, koordinasi sudah ditahap-tahap akhir, dan minta ditunda dilain waktu. Namun dari NPC tetap akan melaksanakan secara mandiri. Ini merupakan event pertama kali dilaksanakan pasca lepas dari KONI.
“Kan, selama ini dibawah KONI, karena atas perintah internasional NPC ini harus mandiri. Biasalah karena masih tahap transisi, mudah-mudahan kedepannya akan lebih baik lagi,” ujar Yusuf.
Lebih lanjut Yusuf menjelaskan, di Asian Paragames kemarin, Sumatera Selatan memperoleh 20 medali emas. Dengan adanya event Peparprov ini akan lahir atlet-atlet baru dari Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan ini.
Dengan adanya event Peparprov ini, memberikan kesempatan kepada kaum difabel untuk mengembangkan prestasinya.
Dalam kejuaraan Peparprov ini ada lima cabang olah raga yang dilombakan diantaranya bulu tangkis, renang, atletik, tenis meja, catur. Hadiah yang disediakan berupa medali, piagam penghargaan dan uang pembinaan. ja


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan