DENPASAR, HR – Kalangan pelaku pariwisata meyakini paslon gubernur nomor urut 2, yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) merupakan pasangan yang lebih cocok untuk membangun Bali dalam konsep one island management.
Hal itu dilontarkan Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) Bali, Ketut Ardana, Jumat (24/3/2028).
Menurutnya, dua Paslon yang akan bertarung dalam Pilkada serentak di Bali tahun 2018 diharapkan bisa membangun pariwisata Bali berbasis budaya dengan konsep one island management. Namun dirinya tidak mau berkomentar soal visi dan misi kedua Paslon tentang siapa yang paling cocok untuk membangun pariwisata budaya di Bali.
“Saya sebenarnya tidak mau berkomentar soal visi dan misi kedua Paslon karena saya bukan ahli dan bukan seorang politisi. Namun yang pasti, kalau untuk nomor urut 1, saya tidak mengenal I Wayan Koster dalam membangun pariwisata Bali berbasis budaya karena karirnya sebagian besar di Jakarta. Namun pasangannya,Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati tahu soal membangun pariwisata Bali berbasis budaya, karena beliau adalah seorang puri dan juga pelaku langsung di bidang pariwisata,” ujarnya.
Paslon nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta merupakan pasangan yang lebih cocok untuk membangun Bali dalam konsep one manajemen island,” tambahnya.
Saat ditanya mengapa Paslon mana yang dianggap lebih paham soal mengelola Bali dalam one manajemen island, menurut Ardana, karena pertama, faktor Rai Mantra yang berlatar belakang seorang tokoh yang notabene anak Prof.Ida Bagus Mantra yang tahu betul soal pariwisata budaya berbasis masyarakat. Rai Mantra memang ditakdirkan untuk menjadi pemimpin di Bali yang tentu tahu persis bagaimana caranya mengembangkan pariwisata budaya dengan konsep one island manajemen. Pengalaman di Kota Denpasar selama dua periode sudah mampu menunjukkan keberhasilan yang signifikan.
Sementara wakilnya I Ketut Sudikerta sudah sangat berpengalaman duduk di birokrasi mulai dari menjabat sebagai wakil bupati di Badung hingga menjadi Wakil Gubernur. “Sudikerta sudah banyak pengalaman karena karirnya selalu ada di birokrasi meskipun hanya sebagai wakil. Minimal Sudikerta tahu betul bagaimana kebijakan yang baik bagi Bali,” ujarnya. Sebagai pelaku pariwisata, dirinya berharap para kandidat siapa pun yang menang bisa memajukan pariwisata Bali karena pariwisata sampai saat ini masih menjadi lokomotif perekonomian Bali. ans