TAKALAR, HR — Direktur eksekutif Lembaga Riset dan Kajian Publik (LSM-REKAP) Zainuddin Nakku DL bercerita terkait bantuan sapi sebanyak 40 ekor dari Bank Sulselbar untuk masyarakat Kabupaten Takalar yang dikelolah oleh LSM Forum Informasi Komunikasi Kelompok Swadaya Masyarakat (FIK – KSM).
“Saat ini saya lagi mengikuti permasalahan Corporate Social Responsibity (CSR) pengadaan sapi yang kuat dugaan bahwa ada konspirasi antara pihak FIK – KSM dengan pihak Bank Sulselbar, karena terkait dengan penganggaran dan pengundangan serba tertutupi. Bahkan dari sekian pemberitaan itu, dari pihak FIK-KSM dengan salah satu oknum anggota partai PKS saling tunjuk-menunjuk, di mana Nur Linda Taco selaku Ketua KSM menunjuk bahwa Jais yang dari partai PKS ini dia punya sapi. Kemudian keterangannya dg Nyikko yang dititipi sapi itu mengatakan bahwasanya dari 40 ekor sapi itu, dia cuma memelihara 35 ekor, itu pun ada yang mati sebanyak 7 ekor, di Galesong dititip 5 ekor ada mati 1 ekor, baru secara keseluruhan telah mati 8 ekor. Sementara dari hasil investigasi saya baru-baru ini bersama dengan Celebes TV, langsung saya ketemu dengan pengembalanya sapi, mengatakan, yang dia pelihara itu hanya 24 ekor, katanya dg Nyikko yang memelihara itu sapi, katanya dia direkomendasikan sama Pak Bupati untuk memelihara itu sapi yang berlokasi di Desa Patani Kecamatan Mappakasunggu,” jelasnya.
Zainuddin Nakku DL meminta pihak penegak hukum untuk segera memanggil dan memeriksa pihak FIK-KSM bersama dengan pimpinan cabang atau pihak Bank Sulselbar Takalar dan Jais yang mengaku kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Dari investigasi saya, kuat dugaan ada konspirasi besar dalam hal ini, bahkan nama Bupati terlibat di dalamnya selaku pejabat yang memberikan rekomendasi ke pihak yang dititipi memelihara sapi,” tambahnya.
“Jika saya bandingkan antara keterangan dengan pihak dititipi sapi dan pihak pengembala sapi ada selisih 4 ekor. Dimana pemelihara sapi mengatakan 28 ekor, sedangkan pihak pengembala mengatakan 24 ekor,” ujarnya lagi.
“Polres Takalar segara usut tuntas kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam hal ini pengadaan sapi yang menggunakan anggaran dari CSR Bank Sulselbar, karena ini bukan lagi rahasia, hampir semua kalangan masyarakat mengetahui jika ada yang seperti ini,” tutupnya di lokasi gedung DPRD Takalar, Senin (16/4/18). kartia