PANGKALPINANG, HR — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia (RI), menandatangani kesepakatan kerja sama yang berlangsung di Ruang Pasir Padi, Kantor Gubernur Babel, Kamis (24/7/2025).
Penandatanganan yang dibubuhi antara Gubernur Babel Hidayat Arsani dan Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti, ialah kesepakatan tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Data dan/atau Informasi Statistik dalam Rangka Pembangunan Daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Gubernur Babel Hidayat Arsani menyebutkan pendataan yang dikelola BPS berperan penting, karena sebagai dasar penilaian kondisi suatu daerah. Tidak hanya itu, data BPS juga menjadi rujukan bagi Kepala Negara dalam memberikan arahan kepada setiap jajaran di daerah.
“Saat kami retret lalu, Bapak Prabowo menegaskan bahwa data BPS sangat penting, yang dalam suatu momen tertentu menjadi rujukan Presiden dalam memberikan arahan kepada setiap daerah,” ujarnya.
Untuk itu, dengan adanya kesepakatan ini, Gubernur Hidayat mendorong seluruh 7 kabupaten/kota di Negeri Serumpun Sebalai untuk dapat meneguhkan sinergi, dan mendukung penuh BPS dalam penyajian informasi, hingga ke pelosok di masing-masing wilayahnya.
“Saya bersyukur dipertemukan dengan Wali Kota/Bupati yang saling bersinergi, saling melengkapi, sehingga bersama-sama, seiring sejalan. Kita ingin Bangka Belitung ini maju, karena dengan kekompakan inilah kita membangun negeri ini dengan kebenaran,” ujar Gubernur.
Sementara itu, Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti menyambut baik komitmen sinergitas yang ingin dibangun oleh Babel, yang dibuktikan dengan kehadiran seluruh Kepala Daerah. Hal ini menjadi nilai positif, karena Babel turut berperan dalam ekonomi nasional melalui potensi sumber daya.
“Babel berperan strategis dalam perekonomian nasional. Maka, kami ingin menyajikan data utuh, tepat, akurat untuk kepentingan Gubernur dan jajaran dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran. Terutama untuk hal-hal strategis yang dapat kita dukung bersama-sama di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo,” ujarnya.
Saat ini, diungkapkan Amalia, Babel menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di angka 4,6 persen. Pertumbuhan itu didominasi oleh tiga lapangan usaha sebagai penopang ekonomi, yakni di sektor industri olahan 21,2 persen, pertanian 21,1 persen, dan pertambangan 15,5 persen.
Dari data tersebut, Amalia mempertegas jika industri olahan menjadi potensi luar biasa yang dapat diteruskan oleh pemerintah di Babel, terlebih berdasarkan data yang dirilis BPS menunjukkan industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 10,6 persen (yoy).
“Produk hilir menjadikan ketangguhan ekonomi Babel di masa depan. Industri pengolahan menjadi kunci, karena menciptakan lapangan kerja, dan memberikan income yang sustainable. Suatu negara bisa maju pasti karena industri pengolahan. Ekonomi bisa kokoh pasti basisnya adalah industri pengolahan,” pungkasnya. agus priadi