BANGKA TENGAH, HR – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh peningkatan produksi padi. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan pangan dari luar daerah sekaligus memperkuat kemandirian pangan lokal.
Gubernur Kepulauan Babel, Hidayat Arsani, menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Panen Raya Padi di Desa Namang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (9/9/2025).
Menurutnya, produksi padi Babel pada 2024 baru mencukupi 31,24 persen kebutuhan masyarakat. Kondisi ini dinilai jauh dari ideal sehingga perlu diantisipasi dengan kebijakan intensif.
“Babel memiliki potensi pertanian besar. Peningkatan produksi harus kita dorong bersama, terutama di Bangka Tengah sebagai lumbung pangan daerah,” tegas Gubernur Hidayat.
Pemprov Babel menempuh strategi intensifikasi dan ekstensifikasi lahan, termasuk perluasan areal tanam, peningkatan panen, hingga produktivitas petani. Gubernur juga mendorong peran perusahaan untuk mendukung petani melalui dana CSR sebagai tambahan modal usaha.

Ia menekankan, dengan dukungan penuh pemerintah, harga beras di Babel bisa lebih rendah dibanding harga nasional. “Kita ingin harga beras di Babel lebih kompetitif dan tidak membebani masyarakat,” ujarnya.
Sebagai penguatan, Pemprov Babel telah menetapkan Peraturan Daerah tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta cadangan lahan pangan. Kebijakan tersebut memberi arah strategis mulai dari pembenahan sistem produksi, hilirisasi, penguatan daya saing, hingga pemantapan pasar.
Gubernur Hidayat menegaskan, ketahanan dan kemandirian pangan menjadi isu strategis yang masuk prioritas kebijakan jangka pendek, menengah, dan panjang. Ia juga mengapresiasi Pemkab Bangka Tengah serta masyarakat Desa Namang yang terus bersemangat mendukung swasembada pangan.
“Panen raya di Desa Namang ini semoga menjadi inspirasi bagi daerah lain di Kepulauan Babel,” pungkasnya. agus priadi







