SANGGAU, HR – Pemerintah Kabupaten Sanggau menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Peningkatan Kapasitas Pemimpin Berwawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI” bagi para kepala desa dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Sanggau. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, di salah satu balai desa setempat pada awal pekan ini.
Dalam sambutannya, Bupati Yohanes Ontot menekankan pentingnya penguatan wawasan kebangsaan di tingkat desa. Ia menyebut, desa merupakan benteng terakhir dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena menjadi titik terdekat antara pemerintah dan masyarakat.
“Desa bukan hanya kumpulan rumah dan ladang. Ia adalah pilar utama bangsa. Maka pemimpin desa harus memahami dan menanamkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam setiap langkahnya,” ujar Ontot.
Bupati menambahkan, peningkatan kapasitas pemimpin desa bukan hanya untuk memperkuat administrasi dan tata kelola, namun juga sebagai langkah strategis dalam membentengi masyarakat dari paham radikalisme, intoleransi, dan perpecahan.
Enam Tujuan Strategis
Dalam pemaparannya, Bupati Ontot menyampaikan enam poin utama yang menjadi tujuan pelaksanaan Bimtek tersebut, yaitu:
- Memperkuat pemahaman kebangsaan, terutama terhadap empat konsensus dasar: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
- Menumbuhkan jiwa bela negara, dengan menjadikan pelayanan kepada masyarakat sebagai bentuk pengabdian terhadap tanah air.
- Membentuk pemimpin berkarakter nasionalis, yang berani menolak radikalisme dan menjaga persatuan di tingkat desa.
- Meningkatkan kemampuan menghadapi isu sosial dan ideologi, agar pemimpin desa sigap dalam menghadapi potensi konflik dan penyebaran paham menyimpang.
- Mendorong sinergi kepala desa dan BPD, sebagai mitra strategis dalam pembangunan desa yang pro-NKRI.
- Menumbuhkan kesadaran sebagai penjaga bangsa di tingkat lokal, bahwa keputusan desa memiliki dampak luas terhadap ketahanan nasional.
Pesan Tegas: Jangan Beri Ruang bagi Paham Intoleran
Bupati Ontot juga memberikan sejumlah pesan penting kepada seluruh peserta Bimtek. Ia menekankan agar para pemimpin desa menjadikan wawasan kebangsaan sebagai fondasi dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Jangan beri ruang bagi paham intoleran, radikalisme, dan upaya memecah belah masyarakat. Pemimpin desa harus menjadi panutan dalam menjaga harmoni dan kebhinekaan,” tegasnya.
Selain itu, ia mengajak seluruh kepala desa dan BPD untuk memperkuat kolaborasi dan komunikasi, serta terus meningkatkan kapasitas diri dalam menghadapi perubahan zaman.
“Pemimpin yang terus belajar adalah pemimpin yang siap menghadapi tantangan. Jangan hanya puas dengan rutinitas. Inovasi dan profesionalisme harus menjadi ruh pelayanan publik,” tambahnya.
Komitmen Bersama Bangun Indonesia dari Desa
Kegiatan Bimtek ini disambut antusias oleh para peserta yang berasal dari seluruh desa di Kabupaten Sanggau. Para kepala desa dan BPD menyatakan kesiapannya untuk mengimplementasikan materi yang diperoleh demi terwujudnya tata kelola desa yang profesional, berintegritas, dan berwawasan kebangsaan.
“Desa adalah benteng terakhir keutuhan NKRI. Maka dari desa pula kita harus menjaga semangat persatuan dan cinta tanah air,” pungkas Bupati Ontot sebelum secara resmi membuka kegiatan.
Bupati juga menyampaikan harapannya agar Bimtek ini mampu melahirkan pemimpin-pemimpin desa yang tidak hanya cakap secara teknis, namun juga kuat secara ideologis dan memiliki integritas tinggi dalam mengemban amanah.
Penutup: Menjaga Indonesia dari Akar Rumput
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Sanggau menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan nasional melalui pendidikan ideologi dan peningkatan kapasitas di tingkat desa.
Kegiatan Bimtek akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, praktisi pemerintahan, dan tokoh masyarakat. Para peserta diharapkan tidak hanya hadir sebagai peserta pasif, tetapi juga menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. lp