MAJALENGKA, HR – Pemerintah Daerah kini tengah gencar untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Majalengka, hal ini terlihat di kegiatan pengarahan bersama tim Updater (Memperbarui Data Stunting) bertempat di Aula Dinkes Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Tim memperbarui data stunting di Dinkes mempunyai tugas, turun ke lapangan, melihat dan mensurvey ke desa-desa dan Kecamatan, lalu mencatat dan melaporkan perubahan angka stunting di Kabupaten Majalengka.
“Hari ini saya dengan Sekda dan Kadinkes, memberikan arahan termasuk juga bertemu dengan tim updater, ” kata Dedi Supandi ditemui awak media di Kantor Dinkes Majalengka, Rabu (25/09/24).
Untuk memperbaharui angka stunting di Majalengka ini, diukur per-akhir September bulan Oktober.
“Jadi tim Updater dari Dinkes ini akan turun ke lapangan, untuk melihat dan mensurvey kondisi angka stunting dan mereka segera mengupdatenya,” ucapnya.
Dedi menjelaskan, setelah semua data stunting di Majalengka terupdate, ada tim Enomerik yang nantinya akan turun ke lapangan.
“Nah, setelah di Update data Stunting ada tim Enomerik, yang nanti akan turun ke lapangan tepatnya pada bulan Oktober,” jelasnya.
Dedi menambahkan, bahwa hasil angka stunting pada bulan Oktober ini, akan di umumkan pada tahun depan.
“Hari ini hasil angka stunting yang ada di kita ada penurunan di angka 0,2 persen. Dari 24,3 persen, penurunannya menjadi 24,1 persen. Hasil dari pengukuran angka bulan Oktober tahun 2023,” ungkapnya.
“Bagi saya, Updating penurunan Stunting ini sangat dibutuhkan Pemerintah Daerah juga untuk melakukan sebuah kebijakan, ” imbuhnya.
Kebijakan baik itu akan terlahir dari sebuah data yang benar, maka Pemerintah Daerah minta kepada tim Updater lakukan yang valid dan reliable.
“Karena saya membutuhkan data itu untuk melakukan langkah-langkah arah kebijakan, sehingga kita tahu jumlah data Stunting per-Kecamatan, Desa, agar bisa Pemerintah Daerah melakukan langkah-langkah yang tepat dengan sasaran, “ujar Pj Bupati Majalengka. •lintong