GOWA, HR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus memperkuat komitmen dalam mencetak generasi unggul, berkarakter, dan religius. Upaya ini diwujudkan melalui program “1 Desa/Kelurahan/Dusun 1 Hafidz (Mahasantri)” yang kini memasuki masa ta’aruf angkatan kedua di Lembaga Pendidikan Mahasantri (LPM) Kabupaten Gowa, Kecamatan Bajeng, Kamis (9/10).
Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang menegaskan bahwa pendidikan menjadi fondasi utama peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis keagamaan.
“Pendidikan sangat penting sebagai dasar peningkatan kualitas SDM. Program ini sejalan dengan semangat Gowa Caradde, yang mendorong anak-anak meluangkan waktu 15–30 menit setiap hari untuk mengaji,” ujarnya.
Ia menilai kehadiran LPM akan melahirkan generasi beriman, cerdas, dan berakhlak. Karena itu, ia meminta para camat serta kepala desa dan kelurahan di Gowa mengirimkan anak-anak terbaik untuk bergabung dalam program tersebut.

“Ke depan, saya yakin pendaftar akan semakin banyak karena program ini terbukti diminati. Lulusan LPM akan menjadi putra-putri kebanggaan daerah,” tambahnya.
Bupati Talenrang juga berpesan agar para Mahasantri angkatan kedua menanamkan kedisiplinan, kejujuran, dan kerendahan hati dalam menuntut ilmu.
“Mahasantri tidak hanya menghafal Al-Qur’an, tapi juga harus menyeimbangkan kemampuan akademik dan spiritual. Jaga kekompakan dan hubungan emosional di antara kalian,” pesannya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Taufiq Mursad, menjelaskan bahwa tahun ini merupakan masa orientasi bagi angkatan kedua. Ia menyebut, angkatan pertama berhasil menuntaskan hafalan 30 juz dengan persentase 71,68 persen dan meraih IPK rata-rata 3,7–3,9, melampaui target yang ditetapkan.
“Angkatan kedua ini diikuti 134 mahasantri hasil seleksi ketat, terdiri dari 68 pria dan 66 wanita. Kini program ini menjangkau hingga tingkat dusun, memperluas capaian dari sebelumnya satu hafidz per desa atau kelurahan,” jelasnya.

Selain itu, LPM Gowa menjalin kerja sama strategis dengan UIN Alauddin Makassar untuk memperkuat kurikulum akademik dan keagamaan.
Salah satu Mahasantri asal Desa Maradekayya, Kecamatan Bajeng, Alfiah Khaerah Rahman, mengaku mengikuti program ini atas keinginannya sendiri.
“Saya ikut karena ingin memperdalam hafalan Al-Qur’an. Program ini sangat membantu, apalagi seluruh biaya ditanggung pemerintah. Orang tua saya hanya petani, jadi ini kesempatan besar untuk kami,” ungkapnya.
Acara pembukaan masa ta’aruf ini turut dihadiri Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. Muhaimin, Direktur LPM Zaenal, sejumlah pimpinan SKPD, kabag, serta seluruh camat se-Kabupaten Gowa. kartia







