Pembelajaran Tatap Muka Siswa Sekolah di Majalengka Ditunda

oleh -272 views
Pembelajaran Tatap Muka Siswa Sekolah di Majalengka Ditunda.

MAJALENGKA, HR – Berawal dari masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) porposional di Majalengka masuk kepada fase adaptasi kebiasaan baru (AKB), pembelajaran tatap muka untuk level SMP, SMA dan SMK diperbolehkan bagi zona hijau. Sesuai dengan inventarisasi dari zona hijau yakni memiliki kriteria daerah yang tidak memiliki kasus terkonfirmasi.

Namun disayangkan, mencermati dua minggu atau 14 hari atau terakhir menjelang diberlakukannya pembelajaran tatap muka itu terjadi sebuah lonjakan kasus terkonfirmasi yang diawali dari kejadian yang dibawa dari Pamekasan, Madura dengan muncul tiga kasus dinyatakan positif.

Belum usai kasus itu, muncul lagi kasus Medan. Empat orang dari Majalengka yang pergi menghadiri kenduri cucunya, begitu pulang ke Majalengka dinyatakan positif ditambah kasus lainnya yang bermunculan bawaan pendatang dari luar kota sehingga kasus demi kasus muncul dan terus berkembang.

“Melihat gelagat seperti ini saya khawatir, OTG (Orang Tanpa Gejala-red) bergentayangan di mana-mana. Artinya tidak amanlah untuk anak didik di sekolah,” ungkap Bupati Kabupaten Majalengka, DR. H. Karna Sobahi, M.M.Pd, Selasa (4/8/2020).

Hasil analisa akibat terjadinya lonjakan kasus corona virus disease 2019 (Covid-19), Pemkab Majalengka memberlakukan kembali pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring bagi anak sekolah.

“Kita memperketat saja karena ketika menganalisa terjadinya lonjakan kasus hampir 300 persen dalam dua minggu ini. Awalnya memiliki 7 menjadi 21 kasus yang terkonfirmasi,” sebut Karna Sobahi.

Dikatakannya, faktor penyebab utamanya adalah dari luar. Orang luar datang ke Majalengka begitu pun orang Majalengka yang keluar ke daerah pandemi Covid tinggi, saat kembali ke Majalengka membawa virus.

“Jadi, inbox dan outbox-nya itu terjadi di sana. Makanya yang akan saya lakukan bagaimana mencegah ini dalam kondisi pergerakan Covid begitu cepat di Majalengka. Seperti haknya memetakan dulu birokrasi. Untuk sementara tidak ada rapat-rapat terbuka. Kantor-kantor dibatasi dan dilarang dinas luar dulu. DPRD juga diminta agar tidak melakukan kunjungan ke luar kota yang terlampau jauh ke daerah pandemi,” urainya.

Kemudian, lanjut Karna Sobahi, bagi orang luar daerah yang datang ke Majalengka harus membawa hasil tes swab negatif terbaru. Begitu pula orang Majalengka yang datang dari luar daerah harus diswab supaya aman dan dipastikan dirinya negatif dari corona.

Sementara itu, bagi sekolah yang saat ini masih ada yang melakukan pembelajaran tatap muka, Dinas Pendidikan Majalengka akan mengambil langkah dengan memberikan sosialisasi kepada sekolah-sekolah yang bersangkutan.

“Kita akan beri pengertian. Kondisi Covid-19 di Majalengka lagi bergerak ke mana-mana. Saya khawatir ada korban. Jadi mencari yang sedikit mudharatnyalah. Anak lebih baik belajar di rumah,” tandasnya. lintong situmorang

Tinggalkan Balasan