SERANG, HR – Dinas perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkomimfo) Provinsi Banten mengucurkan APBD Tahun 2016 dalam program pemasangan Delineator pada ruas jalan Sempuh – Luwuk Kawuh, Lubuk Kawuh – Palima dan Palima – pasar Tenang serta ruas Jalan Pontang.
 |
|
Ir Refri Aroes
|
Hasil pantauan HR di lapangan pemasangan delineator tidak sesuai dengan syarat konstruksi, karena ukuran galian tanah dan kedalaman tidak sesuai serta bagian dasar, di uruk begitu saja dengan tanah bekas galian, yang terlihat rapi hanya bagian permukaannya saja karena di buat coran.
Yang paling aneh delineator sudah di pasang pada median jalan (pemisah tengah) tepatnya di Jalan Syekh Moh Nawawi Albantani, tepatnya di depan perkantoran Gubernur dan DPRD Banten, tapi saat ini sudah dibongkar kembali dan sebagian delineator yang terpasang sudah tidak tampak lagi karena sudah tertutup oleh rumput.
Pelaksanaan pemasangan delineator yang benar secara kontruksi yang mengacu kepada keputusan Menhub Nomor: KM 3 tahun 1994 dan lampirannya tentang alat pengendalian dan pengaman pemakai jalan adalah bagian dasar galian diberi perkerasan adukan campuran semen dan pasir dengan ketebalan 100 mm, pondasi adalah beton cetakan yang dibuat dari campuran semen, pasir, batu kerikil / split dengan perbandingan 1 : 2 : 3, ukuran pondasi setiap tiang masing-masing adalah sisi bagian atas: 300 mm, sisi bagian bawah: 500 mm dan kedalaman: 600 mm serta ukuran galian tanah adalah 500 X 500 mm dengan kedalaman 600 mm.
Ketika dikonfirmasi kepada Eko Prihatik Setyo P.S.SST Kasi menejemen dan rekayasa LLJ selaku PPTK, mengatakan pelaksanaan pemasangan delineator untuk tahun ini sudah sesuai dengan petunjuk teknis.
Terkait mengenai pembongkaran delineator yang sudah terpasang di Jalan Syekh Moh Nawawi Albantani, mengatakan, “setelah kita evaluasi ternyata untuk pengguna kendaraan sepeda motor sangat terganggu dan sering terjadi kecelakaan sehingga kita cabut kembali dan kita pasang di tempat lain.” pun
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
