MUARA TEWEH, HR – Tak sedikit persoalan dalam pembangunan bandara yang terletak di Desa Trinsing, Kec Teweh Baru, Kab Barito Utara. Pekerjaan yang dimulai 2009 ini diharapkan tahun 2020 dapat beroperasi, meski sebenarnya pada tahun 2019 seperti yang dijanjikan sebelumnya semestinya sudah beroperasi.
Dalam setiap tahun anggaran, nama bandara ini pun selalu berubah-ubah peruntukkan anggarannya, pekerjaan Bandara Trinsing, pekerjaan Bandara Beringin, pekerjaan Bandara M Sidik, namun untuk tahun 2018 bandara inipun tetap mendapat kucuran dana dari APBN sebesar Rp 40 M untuk pekerjaan lanjutannya. Warga barito urara memang sangat berharap dan berterima kasih untuk pembangunan bandara di Desa Trinsing.
Namun dengan sangat terang benderang, setiap mata dapat melihat bahwa pagar bandara yang direncanakan sepanjang 4 km untuk pagar pengaman keliling bandara dengan anggaran Rp 6,5 M lebih, ternyata yang dikerjakan hanya kurang lebih 1 km, itupun sebagian besar hanya terdiri dari tiang pagar.
Endang Sutrisna PPK Pekerjaan lanjutan bandara di Desa Trinsing, diberikan kepercayaan untuk menangani pekerjaan lanjutan bandara baru di Desa Trinsing untuk tahun anggaran 2018 sebesar Rp 40 M lebih. Ketika ditemui HR Online di kantornya, membenarkan perihal lanjutan pekerjaan tahun anggaran 2018, yang pengerjaannya direncanakan setelah Idul Fitri.
Dijelaskannya, bahwa ada empat perusahaan pemenang untuk pekerjaan lanjutan bandara di Desa Trinsing, satu perusahaan dari Jakarta, Palangkaraya, Sulawesi dan Surabaya, hampir semuanya pekerjaan hanya untuk membenahi pekerjaan terdahulu, termasuk untuk melancarkan sistim drainase bandara yang belum berfungsi.
Dikatakannya, bahwa pada awal tahun 2020, bandara akan di darati pesawat jenis ATR dengan daya angkut 70 penumpang.
Sementara Kepala Bandara Beringin Muara Teweh M Fadil, tidak mau berkomentar ketika ditanyakan terkait gagalnya pekerjaan pondasi dan pagar pengaman bandara di Desa Trinsing.
Lady selaku aktivis yang senantiasa memantau pekerjaan bandara di Desa Trinsing menyatakan agar pihak terkait dapat menuntaskan terkait gagalnya pekerjaan pagar bandara, termasuk perencanaan dan pengawasannya agar tidak terulang lagi dalam pekerjaan kedepannya. mps