BENGKULU, HR – Paslon Gubernur dan Wagub Bengkulu Nomor urut 1 Helmi Hasan-Mian serta Paslon Gubernur dan Wagub Bengkulu Nomor urut 2 Rohidin Mersyah-Meriani mengikuti debat kandidat dilaksanakan di Hotel Mercure Bengkulu, Kamis malam 31 Oktober 2024.
Diikuti oleh dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu.
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 1 Helmi Hasan-Mian, serta Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 2 Rohidin Mersyah-Meriani.
Kedua paslon adu gagasan membangun Provinsi Bengkulu 5 tahun ke depan.
Adapun tema pada debat pertama yakni, Transpormasi Sosial dan Ekonomi, Sumber Daya Manusia dan Keamanan Daerah.
Debat kandidat dipandu moderator Bunga Harum Dani.
Saat baru dimulai, Moderator Bunga sempat menyampaikan Tim Paslon Nomor Urut 1 dapat peringatan pertama terkait alat peraga.
“Tata Tertib tidak ada alat peraga yang dibawak,” kata Bunga.
Disaksikan para relawan, simpatisan, perwakilan partai politik pengusung, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, serta unsur Forkopimda dan masyarakat Provinsi Bengkulu, Debat diselenggarakan di Ballroom, Hotel Marcure, Kota Bengkulu.
Diungkapkan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono SE bahwa debat perdana mengangkat tema “Transformasi Sosial dan Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Keamanan Daerah,”
Lebih lanjut, Rusman menerangkan, bahwa tujuan debat pada Pilgub Bengkulu merupakan wujud pendidikan untuk masyarakat, serta meningkatkan ketahuan masyarakat terhadap masing-masing paslon.
Serta menyebarkan visi misi masing-masing paslon dan informasi dan menjadikan patokan masyarakat untuk memilih pada 27 November 2024.
Terakhir, diperuntukan untuk menggali visi misi masing-masing Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu.
“Debat ini memiliki tujuan dan memberikan informasi untuk masyarakat Bengkulu terkait ide dan gagasan para Paslon” singkat Rusman.
Salah satunya tema mengenai, isu Perempuan, Anak serta lapangan kerja untuk kemajuan Provinsi Bengkulu yang akan datang.
Pasangan Rohidin-Meriani dari Paslon 02, yang disampaikan Rohidin Mersyah menyampaikan, bahwa pentingnya pendekatan agama sebagai salah satu upaya mencegah kekerasan terhadap perempuan, anak tentu pendidikan agama yang baik dapat memberikan pondasi kuat bagi keluarga dalam membangun hubungan yang harmonis serta mengurangi risiko kekerasan.
“Tentu persoalan ini bisa dikurangi dengan pendidikan agama yang baik di lingkungan keluarga,” sampai Rohidin.
Pandangan ini direspon positif oleh Paslon nomor ururt 1, Helmi-Mian, yang juga menyoroti pentingnya peran agama dalam menciptakan ketentraman dalam keluarga.
Helmi menyatakan bahwa pemahaman agama yang baik di kalangan anggota keluarga, mulai dari ayah, ibu, hingga anak, akan menciptakan keluarga yang lebih harmonis di Bengkulu.
“Dengan agama yang baik yang dipahami oleh ayah, ibu, dan anak maka keluarga di Bengkulu akan tentram,” ujar Helmi. •ependi silalahi