Partai Pengusung Jarot-Sudiyanto, Pelit Informasi

oleh -356 views
Kondisi Bupati Sintang Jarot W, baru-baru ini (15/9).

SINTANG, HR – Pasca keluarnya dari Rumah Rakit Antonius Pontianak (14/9), Bupati Sintang dr. H. jarot Winarno, banyak warga masyarakat Sintang bertanya apakah kesehatan bupati diartikan sudah bisa bekerja seperti biasa.

Memang, dr Hary Shinto, salah satu tim dokter bupati Jarot, mengatakan, bupati diperboleh keluar rumah sakit untuk selanjutnya dalam status rawat jalan.

“Selanjutnya Bupati Jarot, dirawat jalan di rumahnya di Pontianak,” terang Shinto, ketika itu.

Namun hingga berita ini turun, seperti apa kondisi bupati dalam status rawat jalan sulit diakses HR baik dari tim dokter lainnya.

Demikian juga dari partai pengusung pasangan Jarot – Sudiyanto pada Pilkada 2020 lalu, Nasdem, Golkar, PKB, PPP, PKPI, banyak pihak menilai pelit informasi.

Hal sulit mendapat informasi terkait kesehatan pak bupati Jarot ternyata juga dialami tim suksesnya, sehingga media HR-pun minim informasi valid dari nara sumber yang kompeten.

Hingga berita ini diturunkan, atau satu minggu bupati jarot rawat jalan, informasi terkunci, seolah tertutup, tentang beliau, padahal, masyarakat Sintang ingin mengetahui kondisi terkini beliau.

HR sudah mencoba cari informasi sebagaimana pesan dari pembaca HR disana, termasuk kepada anggota dewan daerah itu, semua jawab tak tahu.

Informasi minim yang HR dapatkan cuma dari Sekretaris DPW Nasdem Kalbar, Mikael Yan.
Ketika dihubungi HR (16/9) Mikael hanya menjawab tidak tahu perkembangan kesehatan bupati Jarot terkini.

Kemudian ditanya HR, apakah partai pengusung Nasdem dan koalisinya, ada evaluasi terhadap Jarot masih punya kemampuan jalankan tugas sebagai bupati Sintang pasca sakit.
Mikael menjawab, partai Nasdem belum membahas soal itu sebab informasi sebelumnya, bupati Jarot masih sehat jawabnya, kita tunggu saja informasi dari Pemkab Sintang, sambungnya.

Untuk sekedar pembaca HR ketahui, sesungguhnya pasca bupati Jarot keluar dari RS Antonius, beberapa hari kemudian bersleweran informasi/isu termasuk kepada HR bahwa, bupati Jarot sehat fisik namun belum normal bicaranya.

Masih oleh informasi/isu tadi, lantaran belum normal bicara itu maka sempat menjadi topik bahasan dikalangan Partai pengusung yang menyebut diantaranya, “untuk menjadi pemimpin itu, bisa bicara yang penting”.

“Kalau cacat kaki, tangan, dan tubuh lainnya tidak masalah”, masih bisa emban jabatan, tapi jika tidak bisa bicara, menjadi perhatian kita bersama”, isi-isu tersebut. tim

Tinggalkan Balasan