BENGKULU, HR – Pemerintah Kabupaten Mukomuko menggelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Program Tumpang Sari dalam rangka mendukung swasembada pangan tahun 2025. Kamis (5/6-2025). Acara ini berlangsung di Desa Maju Makmur, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat, antara lain Bupati Mukomuko Chorul Huda, SH, Kapolres Mukomuko AKBP Riky Crisma W, S.IK, Dandim 0428 Mukomuko yang diwakili oleh Danramil Penarik, Danposal Mukomuko, Kajari Mukomuko, Kadis Pertanian, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Kehutanan, serta unsur Forkopimcam. Selain itu, hadir juga Managerial PT. Agromuko, Ketua PKK Kab Kabupaten, Ketua Cabang Bhayangkari Mukomuko, Ketua Ranting Bhayangkari Penarik, Ketua Persit Danramil Penarik, Kepala Desa Maju Makmur, dan Kelompok Tani Majumakmur.
Dalam sambutannya, Bupati Mukomuko menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam program tumpang sari ini.
“Program ini merupakan salah satu upaya kita untuk meningkatkan produksi jagung dan mendukung swasembada pangan di Kabupaten Mukomuko,” ujarnya.
Kapolres Mukomuko, AKBP Riky Crisma W, S.IK, juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan contoh nyata dari sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat dalam meningkatkan ketahanan pangan.
“Kami sangat mendukung program ini dan berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Panen raya jagung ini dilakukan di lahan seluas 3 hektar, yang terdiri dari 1 hektar lahan Desa dan 2 hektar lahan masyarakat. Jenis bibit jagung yang digunakan adalah DEKALB jenis jagung hibrida, dengan jumlah 50 kg. Penanaman jagung ini berkolaborasi dengan perusahaan PT. Agromuko.
Dengan adanya program ini, diharapkan produksi jagung di Kabupaten Mukomuko dapat meningkat dan mendukung swasembada pangan di Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan ekonomi daerah.
Acara ini berlangsung dengan lancar dan diakhiri dengan penanaman bibit jagung secara simbolis di lokasi penanaman. Hadirin juga disuguhkan dengan dokumentasi kegiatan dan hasil panen jagung yang melimpah. rls/ependi silalahi