PAGARALAM, HR – Pasemah Air Keruh (Paiker) Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan l memiliki alam yang indah, penghasil beras terbesar di kabupaten Empat Lawang dan terkenal dengan kulinernya yang khas seperti lemang ikan, lengkok dan gunjing juga memiliki peninggalan berupa ghuma baghi yang berusia sampai ratusan tahun dengan ornamen yang menarik.
Rumah berbahan kayu kelas satu yang tahan cuaca dan binatang rayap dengan ukuran besar. Rata-rata rumah sudah didiami 3 sampai 4 generasi. Erik salah satu warga desa nanjungan yang mengikuti peliputan baru tahu jika rumah yang dia naiki merupakan rumah “ninek puyang” keluarga besar mereka yang awalnya berasal dari desa Padang Gelai. Di desa tersebut tersebar puluhan ghuma baghi yang disainnya hampiri sama yang membedakan hanya ukuran.
Ada juga ghuma baghi yang bentuknya mirip rumah limas khas Palembang. Namun diantaranya ghuma baghi ada yang perlu diperbaiki, terutama lisplang yang dipenuhi ukiran khas. Selain di desa Padang Gelai ghuma baghi tersebar di beberapa “dusun tue” seperti di Nanjungan.
Noperman Subhi Camat Paiker Kabupaten Empat Lawang kepada teman-teman wartawan mengatakan takjub dengan adanya bangun tua yang masih berdiri kokoh di beberapa desa di Paiker.
Rumah tersebut sebagai simbol eksistensi masyarakat Paiker dan apabila dikelola sedemikian rupa memiliki nilai jual sebagai obyek wisata sejarah serta tidak salahnya para wisatawan kelak dapat merasakan sensasi apabila tinggal dirumah tersebut dengan segala keunikannya seperti wisatawan bisa mandi dialiran sungai Ayik Kegho yang ada di belakang desa.
Ghuma baghi yang ada di Padang Gelai rata-rata di bangun didekat sungai yang disekitarnya pun terdapat persawahan ataupun perkebunan masyarakat yang juga bisa dikunjungi dengan segala aktivitasnya.
Selanjutnya Camat yang baru satu tahun mengabdi di Paiker berharap dengan selesainya pembangunan jembatan dan pelebaran akses jalan yang menghubungkan Padang Tepong (Ulu Musi) sampai Talang Padang (Paiker) akan membuat aman dan nyaman masyarakat keluar masuk ke 15 desa di Paiker.
Stigma masyarakat luar yang mengatakan Paiker jauh dan jalannya jelek akan hilang apabila infrastruktur jembatan dan jalan selesai serta potensi wisata yang ada, khususnya peninggalan ghuma baghi dapat dikelola dengan cerdas untuk meningkatkan ekonomi warga masyarakat. jauhari gunawan