MAJALENGKA, HR – Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2021 dihadiri Bupati Majalengka Karna Sobahi, Sekda Majalengka Eman Suherman, Ketua DPRD Majalengka Edy Anas Djunaedi, Kepala Bapelitbangda Yayan Somantri dan jajarannya, kepala OPD, Camat se-Kabupaten Majalengka serta dihadiri Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawan Keuangan Daerah Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI, Bahri yang dilaksanakan di Gedung Yudha Pendopo Majalengka, Selasa (17/03/2020).
“Kabupaten Majalengka yang dipimpin Bupati Majalengka Karna Sobahi dan Wakilnya Tarsono D Mardiana mempunyai visi Mewujudkan Masyarakat Majalengka yang Religius, Harmoni, Adil dan Sejahtera (Raharja). Untuk itu langkah dan arah kebijakan musrenbang untuk mewujudkan visi misi bupati dan wakil bupati,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbangda) Yayan Somantri.
Masih kaya Yayan, bahwa selama kurun waktu 2017-2019, angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka terus mengalami penurunan yaitu 150.260 jiwa atau 12,60 persen, pada tahun 2017 menjadi 129.290 jiwa atau 10,79 pada tahun 2018 dan akhirnya menjadi 121,060 jiwa atau 10,06 persen pada tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa program program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan efektif menguramgi angka kemiskinan dalam rangka meningkatkan masyarakat.
Pada tahun 2019 angka Harapan Lama Sekolah meningkat menjadi 12,21 tahun. Angka itu dapat didefinisikan bahwa anak usia 7 tahun di Majalengka memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,21 tahun, angka ini meningkat sebesar 0,02 tahun divandingkan pada tahun 2018.
Ditambahkannya, “bahwa arah kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2021 yaitu fokus pada upaya mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah, pemenuhuan janji-janji Bupati dan Wakil Bupati. Kemudian pada peningkatan proporsi komposisi belanja langsung terhadap belanja tidak langsung dalam meningkatkan belanja publik, pengeluaran belanja beorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan sehingga diharapkan terjadi peningkatan akuntabilitas perencanaan anggaran, memperjelas efektifitas dan efisisenai penggunaan anggaran. Kemudiian penyesuaian belanja daerah diprioritaskan untuk nenunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi OPD dalan rangka melaksanakan urusan pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawab sehingga pengalokasian anggaran belanja OPD harus terus diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan pelayanan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Yayan.
Bupati menyampaikan program program unggulan seperti pariwisata merupakan prioritas pembangunan di Kabupaten Majalengka. 3 daya dukung kuat untuk Kabupaten Majalengka yaitu pendidikan, kesehatan, dan budaya pariwisata.
“Diluar prioritas melalui forum musrendus, musrendes, dan juga musrenbang ada 1.240 usulan dengan nilai lebih kurang 7,7 trilyun. Bupati tidak membatasi berapa banyak usulan yang bisa disampaikan untuk mewujudkan Majalengka Raharja,” pungkasnya. lintong situmorang.