JAKARTA, HR – Pekerjaan peningkatan prasarana pendukung Bendungan Ciawi (Cipayung), diduga menjadi proyek bancakan saja, karena. Proyek yang bernilai Rp. 28.048.800.000,00.- dari APBN 2024, dikerjakan oleh PT Guna Rogate Indah (GRI), terlihat sangat amburadul dan banyak pekerjaannya asal-asalan saja.
Yang kami lihat dilokasi, sungguh tidak masuk akal dengan nilai proyek sebesar Rp. 28.048.800.000,00.- hanya sedikit yang kami lihat dikerjakan berupa pengecoran jalan setapak, itupun sudah retak-retak (Jalan tersebut Red).
Belum lagi para pekerja terlihat tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), yang seharusnya wajib digunakan disetiap area pekerjaaan proyek.
Proyek Bendungan Ciawi (Cipayung), yang telah dikerjakan PT Brantas tahun anggaran 2022, sangatlah mubajir, karena menurut penelusuran kami di areal Bendungan, tidak berfungsi sama sekali padahal anggarannya ratusan milyar dari APBD tahun 2022, yang berakhir tahun 2024, pekerjaanya sudah retak-retak, kemudian di anggarkan lagi Peningkatan Prasarana Pendukung Bendungan Ciawi (Cipayung) senilai Rp. 28.048.800.000,00.-
Besar dugaan kami, proyek Peningkatan Prasarana Pendukung Bendungan Ciawi (Cipayung) adalah proyek “Bancakan” dan diduga terjadi kongkalikong antara pemberi proyek dan pelaksana proyek. Kami tidak menemukan Direksikeet, spanduk, papan informasi K3. Kami juga tidak menemukan volume 30 buah, juga rambu-rambu dengan volume 50 dan tidak menemukan pekerjaan traffic cone 13 buah dan rotary lamp dan alat pemadam kebakaran, juga tidak menemukan pekerjaan Uditc dan tidak mempergunakan lantai kerja. Apa saja item anggaran, yang dikerjakan oleh PT Rogate.
Hasil penelusuran kami, dari Surat Kabar Harapan Rakyat, proyek yang dikerjakan oleh PT Brantas, sangat tidak berfungsi sebagaimana mestinya, saat ini dilokasi sudah ditumbuhi rumput-rumput liar pada dinding/slope Bendungan.
Hasan salah satu penduduk setempat mengatakan kepada media Harapan Rakyat, sepertinya tidak berfungsi dengan baik proyek Bendungan Ciawi (Cipayung) ini. kenapa demikian, dikarenakan Bendungan ini tidak ada airnya, bagaimana bisa disebut Bendungan, jika airnya saja tidak ada.
“Proyek miliyaran tidak berfungsi, sayang uang negara terbuang dengan sia-sia, tidak bermanfaat kepada warga masyarakat setempat, kami berharap kepada pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI agar mengecek dan menyoroti terkait pembangunan ini,” ketus Hasan yang dijumpai dilokasi proyek Bendungan Ciawi (Cipayung). tim