PURWAKARTA, HR— Kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) program Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) di Kecamatan Pasawahan menyoroti kesejahteraan kader sebagai isu utama, Kamis (07/08).
Koordinator KKB Kecamatan Pasawahan, Dedi, memimpin kegiatan yang melibatkan puluhan kader dari berbagai desa. Ia menegaskan bahwa Monev bertujuan mengevaluasi kinerja kader dalam menjalankan program, terutama kegiatan posyandu dan pengkaderan.
“Saya bertugas memfasilitasi dan mengakomodasi kebutuhan kader. Puncak acara akan berlangsung Sabtu, 9 Agustus pukul 09.00 WIB di Aula Kecamatan,” jelasnya.
Kepala Desa Lebakanyar, Gugun, mengapresiasi kontribusi kader PKK dan Posyandu dalam pelayanan kesehatan, termasuk pencegahan stunting dan pendampingan calon pengantin hingga lansia.
Namun, ia menyayangkan rendahnya insentif tahunan yang hanya sebesar Rp150.000. “Di desa kami, ada 25 kader yang membina lima posyandu. Beban mereka besar, tapi honornya minim,” tegas Gugun.
Ia mendorong realisasi wacana pemberian honor tambahan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), bahkan mengusulkan penghasilan setara RT/RW.
Koordinator DPPKB Kecamatan Purwakarta, Amun, mendukung usulan tersebut. Ia menyebut Monev sebagai sarana peningkatan kapasitas kader dalam program bina keluarga balita, remaja, dan lansia.
“Kami akan berupaya memberikan honor proporsional bagi seluruh kader. Lebih dari 20 kader kemungkinan besar akan menerima bantuan,” ungkap Amun.
Monev ini diharapkan menjadi titik awal perubahan kebijakan yang meningkatkan apresiasi dan kesejahteraan kader di lapangan. ids