MELAWI, HR– Memasuki tahun politik, Forum Kerukunan UmatBeragama (FKUB) Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi meningkatkan peransertanya dan menjadi garda terdepan dalam mengatasi persoalan umat beragama. Dengancara memelihara dan menjaga situasi antara umat beragama di Bumi Arunium,Kabupaten Melawi, agar tidak terjadi pertentangan.
Mempersiapkan hal tersebut, FKUB Kabupaten Melawi menggelar Silahturahmi Rapat Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat Ketua Adat / Penggawa dan Pemuda Lintas Agama serta Sosialisasi Kerukunan Umat Beragama, di Aula Kantor Camat Nanga Pinoh, Selasa (11/12/2018).
Camat Nanga Pinoh, Daniel menyampaikan melalui kegiatan FKUB ingin membekali diri dan mempererat jalinan tali silaturahmi antar seluruh tokoh agama yang ada di Kebupaten Melawi. Dan dalam waktu dekat ini, masyarakat akan mengakhiri tahun 2018, dan dalam rentang satu tahun ini masih bisa dilewati dengan aman dan terkendali.
Namun, Camat Daniel mengingatkan, di tahun-tahun selanjutnya ada beberapa agenda besar, seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden.
“Pada pelaksanaan kegiatan itu, sangat rawan adanya hal-hal yang berujung pada perpecahan persatuan dan kesatuan. Disinilah diharapkan agar FKUB memaksimalkan peran dan sertanya sebagai penangkal terhadap ulah-ulah oknum yang tak bertanggung jawab,” pesannya saat diwawancara harapanranyatonline.com disels-sela acara.
Menurut Daniel senjata politik yang paling ampuh saat ini masih seputar isu agama dan suku.
“Inilah yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan. Kita harus merapatkan barisan, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Isu agama dan suku ini sangat rentan untuk diprovokasi. Mengingat jumlah suku yang ada di Indonesia sebanyak 714,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya data rumah ibadah tahun 1977 serta tahun 2004, dengan rincian Islam 643834-64 persen, Kristin 18977-43909 :131 persen
Katolik 4934 – 12473. 153 persen, Hindu/Buda. 1 523. 7.129 : 368 persen.
“Dengan enam agama, tentu menjadi alat yang sangat ampuh jika disalahgunakan. FKUB harus jadi benteng paling depan. Lakukan langkah pencegahan sebelum adanya perpecahan,” tegasnya mengingatkan semua pihak.
Camat Daniel berharap kepentingan politik ini harus bisa dipisahkan dengan agama dan suku. Jangan sampai ada oknum yang menyebarluaskan isu-isu, hingga akhirnya membuat kegaduhan di masyarakat, dan pada gilirannya menimbulkan suasana tidak kondusif.
Saat ini ia menilai suasana yang ada di Melawi masih terbilang aman, namun memasuki tahun-tahun politik, tentu akan ada perubahan yang terjadi.
“Jangan sampai kita mengikut arus dan propaganda dari luar.Mari kita pertahankan suasana kondusif yang ada ini,” himbaunya. abd.