MELAWI, HR – Mendekati tahun politik 2019, Polres Melawi mengadakan kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) tentang pencegahan terhadap penyebar berita hoax, kampanye hitam serta isu suku, agama, ras dan antar golongan (sara) di media sosial (medsos), guna menciptakan situasi kondusif dalam rangka Pilpres dan Pileg 2019, khususnya di wilayah hukum Polres Melawi, Rabu (26/9/2018), di Balai Room Hotel Cantika, Kabupaten Melawi.
Kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) dibuka langsung oleh Wakapolres Melawi, Kompol Jajang. Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, KBO Reskrim, Kominfo, Komisioner KPU, Camat, Kades, Bhabinkamtibmas, TNI bhabinsa, tokoh masyarakat dan media massa.
Waka Polres Melawi, Kompol Jajang, mengatakan, “Provinsi Kalimantan Barat sangat rentan dengan isu suku agama, tugas kita menenangkan masyarakat dalam sepekan bisa mencapai 3.500 berita hoax yang bersifat politik atau sosial masyarakat, Jangan sampai ada isu seperti penculikan anak, sampai korban meninggal atau dukun santet.”
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Airin, mengatakan, pemilik platform media sosial juga harus bertanggung jawab mencegah munculnya isu bermuatan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) serta berita bohong atau hoax menjelang Pemilihan Pilpres dan Pileg tahun 2019.
“Pemilih jadi tidak clear melihat data dan visi misi calon pilpres dan pilih dengan acanya isu sara,” kata Airin di aula Hotel Cantika, Rabu (26/9/2018).
“Hoax dan Provokasi SARA di Media Sosial, Ancaman Jelang Pilkada Serentak makin marak. Jaringan yang dibongkar Polisi memang hampir ada di setiap tempat, karena namanya media sosial bisa dilakukan di mana saja dan menyebar ke mana saja. Pemilik akun bisa memposting di satu lokasi tapi yang bisa membaca dan mengomentari bisa ada di seluruh daerah,” kata KBO Sat Reskrim Polres Melawi, Ipda Widaya.
“Kami dari Polisi tentu saja sudah melakukan antisipasi sejak dulu dengan membentuk tim cyber kami yang terus melakukan patroli 24 jam di dunia maya, misalkan ada ujaran kebencian, provokasi bernuansa SARA, langsung tim kami bisa menetralkan agar tidak berdampak besar. Kami berharap masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial,” imbuhnya. abd