JAKARTA, HR – Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta telah memulai uji coba sekolah tatap muka terbatas. Man 10 Jakarta adalah satu–satunya Madrasah dan Sekolah di DKI Jakarta untuk wilayah barat yang melakukan PTM dengan menggunakan Barcode. Memasuki wilayah Man 10 siswa–siswi dilarang bergerombol, berbaris dengan mengatur jarak. Siswa juga disarankan dilarang berkumpul, tidak boleh berdampingan terlalu dekat.
Sebelum masuk harus mencuci tangan dan lolos pemeriksaan Thermogun. Di depan kelas juga wajib scan barcode absensi dengan cara mendownload aplikasi Peduli lindungi dan menggunakan handsanitizer serta masker.
“Kami sangat menerapkan protokol kesehatan yang ketat supaya bisa mendisiplnkan para siswa, dengan adanya PTM ini kami amat bersyukur, tujuan kami adalah untuk mencegah agar siswa tidak terlalu terlena dengan keadaan yang santai dan semangat lagi belajar dan kami dapat memberikan motivasi – motivasi selain mengadakan pembelajaran yang optimal, meningkatkan kembali semangat belajar dan mudah–mudahan pandemi cepat berlalu sehinggga para siswa dapat masuk sekolah seperti biasamya,” ujar Kepsek DR. Nurlaelah, M. Pd.
“Pelaksanaan PTM ini menurutnya adalah atas keberhasilan sekolah dalam melaksanakan simulasi PTM sebelumnya,” ungkapnya.
Adapun usulan ujicoba peduli lindungi bagi sekolah yang sudah PTM DKI Jakarta antara lain SMAN 39 (Jakarta Timur), SMAN 69 (Pulau Pramuka), SMKN 36 (Jakarta Utara), SMKN 1 (Jakarta Pusat), MAN 10 (Jakarta Barat), MTsN 32 (Jakarta Selatan). jm
