Makna Hari Pendidikan Nasional Bagi Wagub Hellyana: Mari Bergerak Bersama Majukan Pendidikan

PANGKALPINANG, HR — Momentum Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei ini bagi Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hellyana, mempunyai arti penting yaitu kolaborasi lintas sektor dan seluruh elemen masyarakat untuk mengatasi berbagai tantangan dunia pendidikan khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ia menekankan bahwa permasalahan pendidikan seperti rendahnya partisipasi sekolah, angka putus sekolah, pernikahan dini, kemiskinan, hingga stunting, merupakan persoalan yang saling berkaitan dan tidak bisa diselesaikan secara parsial.

“Dari data yang sudah dibahas kemarin, kita bisa lihat bahwa tantangan kita nyata dan kompleks. Maka untuk perbaikan ke depan, sarana dan prasarana pendidikan perlu ditingkatkan, tentu harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah,” ujar Hellyana.

Menurutnya, pembenahan infrastruktur harus seiring dengan peningkatan kualitas SDM dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.

Ia menyoroti budaya masyarakat yang masih menganggap pendidikan bukanlah prioritas, terutama untuk anak perempuan.

“Masih banyak anak yang tidak melanjutkan sekolah karena ikut menambang. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga mindset. Maka harus ada upaya masif untuk mengubah cara pandang ini,” tegasnya.

Hellyana mengajak para Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, dan keluarga untuk lebih aktif memberikan edukasi pentingnya pendidikan kepada anak-anak. Ia menilai peran keluarga sangat vital dalam mendorong anak agar tidak berhenti di jenjang dasar, melainkan bisa melanjutkan hingga setinggi-tingginya.

“Pendidikan adalah hak, dan kita semua bertanggung jawab menjaganya. Seperti tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025, ‘Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua’, ini bukan hanya slogan, tapi ajakan nyata untuk bergerak bersama membangun pendidikan yang merata dan berkualitas,” ungkap Hellyana.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pendidikan tidak bisa hanya dibebankan pada satu atau dua OPD saja. Dibutuhkan gerakan bersama yang melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat luas.

“Ini adalah kerja kolektif. Jika ingin Babel maju, kita harus pastikan anak-anak kita punya akses pendidikan yang layak dan berkualitas,” katanya.

Menutup pernyataannya, Hellyana mengajak seluruh masyarakat untuk melihat pendidikan sebagai investasi masa depan.

“Mari bergandengan tangan, bersatu padu untuk menciptakan Babel yang lebih cerdas, sejahtera, dan berdaya saing. Karena pendidikan bukan hanya urusan sekolah, tapi urusan kita bersama,” tutupnya. agus priadi

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *