Libur Natal dan Tahun Baru, Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Bali Naik Hampir 200%

oleh -10 Dilihat

DENPASAR, HR – Menutup tahun 2020, sejumlah objek dan akomodasi wisata di Provinsi Bali telah mengantongi Sertifikat Protokol Kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Hal ini mendorong pemerintah untuk membuka pariwisata secara cukup masif pada momen Natal dan Tahun Baru. Meski terkendala adanya SE Nomor 2021 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali yang mewajibkan hasil tes SWAB PCR bagi pelaku perjalanan udara dan tes SWAB Antigen bagi pelaku perjalanan darat yang akan memasuki bali, Badan Pusat Statistik mencatat kenaikan wisatawan mancanegara pada Desember 2020 mengalami kenaikan hingga 183,02% dibandingkan bulan sebelumnya.

Melalui rilis resminya, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Hanif Yahya (01/02/2021) menyampaikan bahwa Kunjungan Wisatawan Mancanegara sebanyak 150 kunjungan dengan rincian 127 kunjungan melalui pintu Bandara dan 23 kunjungan melalui pintu Pelabuhan.

Meski demikian, jumlah tersebut menurun sebanyak -99,97% dari Desember 2019 (y-o-y) yang mencapai 552.403 kunjungan. Selain itu, selama periode Tahun 2020 kunjungan wisman tercatat sebanyak 1.050.505 kunjungan. didominasi WNA Tiongkok sebanyak 117.075 orang atau 11,15%.

Peningkatan kunjungan wisman tersebut dibarengi dengan kenaikan Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang tercatat sebanyak 19,00%, naik 9,68 poin dibanding November 2020 (m-t-m) sebanyak 9,32% serta kenaikan rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik di Hotel Berbintang yakni selama 2,09 hari, naik sebanyak 0,29 poin dibanding November 2020 (m-t-m) sebanyak 1,80 hari.

Meski demikian, dengan kenaikan kasus covid-19 di Provinsi Bali saat ini, kemungkinan kunjungan wisata akan kembali mengalami penurunan. Hal ini mulai dirasakan dari penutupan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park per 1 Januari 2021. GM Marketing Communication & Event GWK Cultural Park, Andre Prawiradisastra mengatakan penutupan akan dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.

“Keputusan ini kami ambil sebagai dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam menanggulangi penyebaran pandemi Covid-19 khususnya di Provinsi Bali,” terangnya di Badung, Minggu (31/1/2021). 

“Keputusan penutupan operasional sementara ini juga karena mempertimbangkan fakta bahwa seiring naiknya angka kunjungan wisatawan, resiko penyebaran Covid-19 turut mengintai, sehingga penutupan ini juga upaya untuk melindungi seluruh karyawan GWK dari penularan Covid-19.” tutup Andre.

Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan objek wisata lain di Provinsi Bali akan mengikuti jejak GWK dalam menutup operasional tempat wisata jika peningkatan kasus positif covid-19 di Provinsi Bali tidak kunjung dapat terkendali. gina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.