SULSEL, HR – Berkembangnya premanisme di Makassar tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dan kurangnya pengawasan orangtua, faktor ekonomi juga sebagai penunjang utama karena sulitnya lapangan kerja, sehingga tingkat kemiskinan semakin bertambah.
Kejadian yang menimpa anak Ketua DPD Jurnalis Online Indonesia Kabupaten Gowa, Syafriadi Djaenaf Dg Mangka yang sebelumnya telah diberitakan telah menjadi korban premanisme yang terorganisir dan sedang melakukan pengkaderan.
Wydhana Febriadi Djaenaf bersama 5 korban lainnya Sabtu (12/5/2018), pukul 02.00 WITA, di Jalan Cendrawasih seputaran Jalan Baji Pangasseng menjadi korban kebringasan preman-preman ini. Darah dengan luka menganga di kepala belakang dan luka memar pada wajahnya menjadi bukti bahwa Kota Makassar sudah sangat rawan kriminalitas.
Modus preman ini sepertinya ada by design baru, karena sangat rapih kerjanya dengan membuat jalanan jadi sepi, lalu mereka tiba tiba menyerang dengan balok dan bambu dari dalam selokan. Setelah korbannya terjatuh dari motor, lalu beberapa kawanan mereka yang bersembunyi di atas pohon melompat, menyerang membabi buta menggunakan parang, badik dan busur.
“Pihak Pemerintah Kota Makassar dan Kepolisian Polrestabes Makassar harus berbenah diri secepatnya, sebelum kelompok geng preman ini berkembang dengan anggotanya yang semakin banyak,” kata Syafriadi Djaenaf Dg Mangka yang biasa disapa Denkmank.
“Kita jangan saling menyalahkan satu sama lainnya, lebih baik segera lakukan tindakan sesuai dengan tupoksi dan peran masing-masing. Saya juga sangat berterima kasih dan mengapresiasi kinerja Polsek Mamajang yang sigap terjun ke TKP melakukan penyisiran, dan pelayanan pihak RS Bhayangkara yang semakin baik. Penanganan anak saya sangat profesional,” tambah Ketua DPD JOIN Kab Gowa ini. kartia