Korban Banjir Belum Tersentuh Bantuan

oleh -1.6K views
oleh
Banjir di Bali akibat luapan Sungai Tukad Mati.

BALI, HR – Luapan Sungai Tukad Mati yang mengenangi wilayah Kelurahan Legian, Senin dini hari, membuat warga yang tinggal di kawasan tersebut kalang-kabut. Naiknya air yang secara tiba-tiba sekitar pukul 04.30 WITA, membuat kawasan LC berubah jadi muara.

Seperti diceritakan warga yang langsung terkena dampaknya, Busni, warga jalan Sriwiajaya Gang Darma Kerti, Legian, Kecamatan Kuta. Dijelaskannya, air yang datang membuat warga kalang-kabut menyelamatkan harta benda mereka. Terutama alat-alat eletronik serta perabot rumah tangga lainnya.

Busni menceritakan, air mencapai setinggi orang dewasa, khususnya di Gang Darma Kerti. Sekitar 50 keluarga penghuni yang rata-rata tinggal di rumah kost harus mengungsikan diri. Pasalnya tidak ada bantuan dari Pemerintah maupun pihak terkait.

Hal ini sangat disayangkan oleh warga yang sudah puluhan tahun tinggal di daerah tersebut. Merekapun mengungsi ke kerabat mereka yang tidak terkena musibah luapan Sungai Tukad Mati.
Tak hanya kawasan Legian yang terendam banjir, warga yang tinggal di Desa Kelan, Kecamatan Tuban, yang terdiri dari 75 KK, ikut terkena dampak dari banjir yang mulai datang Senin pagi.

Kondisi ini mematik reaksi I Wayan Diesel Astawa selaku Wakil Rakyat dari Desa Unggasan. dirinya sangat kecewa dengan tidak sigapnya Pemerintah Daerah, yang terkesan kurang peduli terhadap nasib warganya yang terkena musibah banjir.

Padahal wilayah Kuta Selatan, Kuta, Tuban dan Legian adalah daerah penyokong PAD dan PHR untuk Kabupaten. Kekecewaan tokoh yang dulu kader PDIP ini, bukan tanpa alasan. Pasalnya, di saat warga tertimpa musibah, Bupati maupun SKPD tidak ada yang turun ikut memberikan dukungan moril bagi warganya.

“Seharusnya lepas dulu kepentingan politik. Urus dulu warga yang kena musibah, harus di ingat, daerah yang terkena banjir adalah penyokong PAD buat Badung,” terang Diesel Astawa.

Ditambahkan oleh Diesel, Kepala daerah harus lebih mementingkan kepentingan masyarakat daripada kepentingan Politik. Apalagi mata dunia pasti tertuju dengan kondisi yang terjadi saat ini.

“Jangan anggap remeh kondisi seperti ini, walau banjir ada di daerah yang bukan daerah vital, tentu akan membawa dampak negatif di mata tourist mancanegara maupun domestik,” tegas Diesel.

Walau di dalam penanganan banjir di kawasan LC Legian sudah diatensi oleh pihak SAR dan BASARNAS, yang dari awal sudah standby dengan peralatan mereka, dan sempat melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir, bukan berarti penanganan berhenti disitu saja. Dampak yang ditinggalkan oleh banjir harus ada perhatian juga dari Pemerintah daerah.

“Saya harap Pemerintah bijaksana, jangan hanya melihat apa yang sudah terjadi, bila perlu turun langsung ke masyarakat, dengar keluhan mereka, karena informasi yang saya dapat, banyak kerusakan mobil maupun bangunan, mereka tidak hanya butuh material, moril pun mereka butuh,” pungkas Diesel Astawa. ans

Tinggalkan Balasan