KLH dan Kehutanan Mantapkan Langkah Bebaskan Laut dari Sampah dan Mikro Plastik

oleh -753 views
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Mantapkan Langkah Bebaskan Laut dari Sampah dan Mikro Plastik.

BADUNG, HR – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia bersama Coordinating Body on The Seas of East Asia (COBSEA) akan memantapkan langkah untuk membebaskan laut dari sampah dan mikro plastik.

Rencana aksi tersebut akan dibahas dalam rangkaian The 24th Ingovernmental Meeting of The Coordinating Body on The Seas of East Asia (COBSEA) yang direncanakan berlangsung sejak 17 hingga 21 Juni 2019.

Deputy Regional Director, United Nations Environment Programme Asia and the Pacific Regional Office, Isabelle Louise menyampaikan, dalam pembukaan (17/06/2019) bahwa pada rangkaian pertama yakni Meeting of The COBSEA dan pada rangkaian selanjutnya, seluruh peserta akan melanjutkan bahasan yang sebelumnya telah dilaksanakan di Bangkok pada 13-14 Desember 2018 lalu.

“Kita telah bersepakat bahwa pengurangan sampah plastik di laut maupun dalam kehidupan sehari-hari menjadi hal yang penting untuk diperjuangkan, utamanya saat tantangan kita sampai pada mikro plastik yang terkandung dalam air laut, tidak lagi dapat kita lihat dengan mata telanjang,” jelasnya.

Dalam pembukaan tersebut, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, MR Karliansyah juga turut berkomentar terkait mikro plastik.

Menurut Karliansyah, keberadaan sampah di laut tentu sangat erat kaitannya dengan penggunaan sampah tersebut di daratan, sehingga PR besar yang ada bukan hanya membersihkan laut namun juga berupa usaha prefentif membangun kesadaran masyarakat terkait sampah plastik.

“Kita memiliki konsekuensi yang besar terhadap kondisi tersebut baik dalam hal kondisi lingkungan, ekonomi, kesehatan masyarakat, dan keamanan,” terangnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah secara penuh telah mendukung praktik pengurangan sampah di laut dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 Tentang Penanganan Sampah Laut, rencana aksi akan dikolaborasikan bersama para perwakilan NGO internasional pada acara tersebut yang terdiri dari Kamboja, Republik Rakyat Cina, Indonesia, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin dalam mendukung program ini, karena untuk mewujudkan tujuan kita bersama, kita memerlukan kerjasama dari semua pihak, baik dalam hal teknologi, sumber daya manusia, maupun komitmen jangka panjangnya,” tutup Karliyansyah. gina

Tinggalkan Balasan