MUARA TEWEH, HR – Ternyata memang benar, apa yang dikeluhkan oleh Sugianto salah seorang pengawas pada struktur kepengurusan Kelompok Usaha Tani Jaya yang beralamat di Desa Sei Rahayu II, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, dia mengatakan bahwa dia tidak pernah dilibatkan terkait adanya kerjasama antara Kelompok Tani Usaha Tani Jaya dengan pihak pengelola Bansaw di Km 49 Jalan Muara Teweh – Puruk Cahu.
“Saya sebagai pengawas pada struktur kepengurusan dari Kelompok Tani Usaha Tani Jaya tidak pernah dilibatkan ataupun diberitahu oleh Ketua terkait apapun yang sedang dilakukan oleh Kelompok Tani Usaha Tani Jaya termasuk adanya kerjasama dengan pihak Bansaw yang ada di Km 49,” kata Sugianto, (26/06/2021).
Ditambahkan Sugianto bahwa dalam Kelompok Tani Usaha Tani Jaya belum pernah dilaksanakan rapat anggota. “Sampai saat ini kita belum pernah melaksanakan rapat anggota, jadi semuanya di jalankan oleh Ketua Kelompok, termasuk manfaat yang dirasakan anggota juga ngak ada, apa – apa saja yang dihasilkan dari kerjasama dengan Bansaw kita ngak tau, berapa luas dan berapa banyak potensi kayu di lahan anggota yang uda di babat kita juga ngak tau, yang tau hanya ketua,” jelas Sugianto.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Sarjio sebagai Ketua Kelompok Tani Usaha Tani Jaya mengatakan, bahwa semua anggota telah memberi kuasa untuk kepengurusan lahan seluas 1.400 hr dan termasuk SKT lahan milik anggota kepadanya, Sarjio mengakui telah melakukan kerjasama dengan CV Syukur Abadi Berkah sebagai pihak Bansaw yang mengelola kayu dari lahan anggota kelompok tani yang dipimpinya, (30/06/2021).
“Saya memang belum perna mengadakan rapat anggota dengan anggota Kelompok Tani Usaha Tani Jaya, masalahnya mereka tidak membantu ataupun mendukung saya sebagai Ketua Kelompok dan nanti banyak silang pendapat sehingga program yang saya buat tidak jalan,” kata Sarjio.
Ketika ditanyakan terkait hasil yang didapatkan dari kerjasama antara Kelompok Tani dan pihak pengelola Bansaw. “Itukan rahasia kelompok tani, ngak perlu diberitahukan,” ujar Sarjio.
Ketika ditanyakan kembali bahwa anggota kelompok tani ingin transparansi dari ketua kelompok Tani. “Betul, maaf ya, memang kita belum perna melakukan rapat anggota untuk menjelaskan semuanya terkait kerjasama yang telah berjalan, tapi nanti setelah semua lahan anggota telah di tebang dan layak untuk dikebuni,” jelas Sarjio.
Yang pasti saya ingin memberikan sesuatu yang baik dan bermanfaat untu Kelompok Tani Usaha Tani Jaya. “Saya ingin nantinya saat menyerahkan lahan kepada anggota, lahan nya uda berbentuk kebun, tidak kosong tapi sudah ada tanamanya sehingga berdampak untuk perbaikan ekonomi Kelompok Tani Usaha Tani Jaya,” ungkapnya. mps