Kepemimpinan Partai Politik yang “Mandul”

oleh -625 views
oleh
TANGERANG, HR – Aktifis Deden Syarifudin, Senin (8/1/2018), mengatakan, bahwa pada pilkada Kab Tangerang akan terjadi persaingan politik yang tidak sehat. Sebab, menurut pandangan politik Deden, posisi petahana yakni Ahmed Zaki Iskandar masih terlalu kuat bagi lawan-lawannya.
Deden Syarifudin
“Di Pilkada yang akan dilakukan secara serempak pada 27 Juni 2018 di Kabupaten Tangerang, seakan-akan parpol berlomba-lomba mendekati petahana atau inkumben demi cari muka (carmuk) dan datangnya seperti nyamuk, seakan-akan ingin menghisap darah segar petahana. Karena saat sekarang ini banyak yang di tunggu-tunggu menjadi ajang kesempatan, sehingga kredibilitas parpol seakan-akan sangat rendah. Parpol adalah lembaga kader kepemimpinan, bukan lembaga outsourching. Parahnya lagi, kebanyakan dari para pengurus parpol benar-benar tidak mengerti hakikat dari organisasi parpol dan kepemimpinannya,” ujar Deden.
Deden menambahkan bahwa parpol sebagai wadah atau tempaan untuk mencetak kader-kader kepemimpinan sepertinya menjadi mandul karena tanpa konsep yang jelas. Tidak bisa menghadirkan khalifah-khalifah tangguh di pentas demokrasi pilkada yang akan dilakukan serempak pada 27 Juni 2018 di Tangerang Banten.
“Ukuran kepemimpinan yang dilahirkan melalui proses demokrasi “membaca pilkada”, pendekatannya tidak lebih karena hanya financial semata yang menjadi pertanya dalam pilkada 2015, pertanyaan yang digelontorkan adalah calon punya uang, jika ingin dan bisa menjadi kepala daerah. Yang tidak punya uang hanya makan darah saja dalam hal ini,” ujarnya.
“Pilkada yang ada adalah uang dan uang saja. Yang penting punya uang dan tidak peduli dengan syarat-syaratnya, dan kewajibannya. Yang penting jadi kepala daerah/pemimpin harus banyak uang. Padahal, untuk melahirkan kepemimpinan dalam pesta demokrasi bukanlah sekadar kepemilikan jabatan semata. Bukan pula hanya sekedar merebut bangku kosong yang perlu diisi seenaknya, menerima siapapun untuk mendudukinya. Kepemimpinan memiliki tanggung jawab dunia akhirat, lahir dan bathin harus dipertanggungjawabkan. Dalam syariat Islam yang tertuang dalam ayat-ayat Alquran dan Hadits, telah Allah dan Rasulullah jelaskan, yaitu untuk menyempurnakan jalan kehidupan umat manusia. Dan bukan hanya untuk umat Islam semata, melainkan untuk seluruh peradaban manusia yang muncul di atas muka bumi ini yang Allah sediakan untuk umatnya/makhluknya,” ujarnya lagi.
Lembaga parpol seharusnya mengerti tentang pemimpin dan kepemimpinan yang baik dan dapat bertanggung jawab pada saat menjadi pemimpin dalam pilkada 2018 ini. Jadi menurut lembaga parpol dan anggota parpol di kabupaten Tangerang Banten jangan hanya seolah-olah sebagai organ pengelola ousourching politik semata.
“Semua porpol di kabupaten Itu adalah mandul dan tidak bekerja dengan kreabilitasnya, apa namanya kalau seperti ini, parpol di Kabupaten mandul semua karena uang untuk menuju kursi bupati Tangerang dalam hal ini. Yang ada sekarang adalah calon Bupati Tangerang bukan lagi gemilang namun menggunakan uang,” ujarnya. linda


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan