SULBAR, HR – Kepala Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Provinsi Darmawati Ansar bersama jajaran menggelar video conference diruangannya Jumat, (20/03/2020). Video Conference tersebut terkait rakortek bersama pihak kementerian pemberdayan peremouan dan perlindungan anak yang langsung dipimpin oleh ibu Menteri, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Pada Video Conference Menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak I Gusti Ayu Darmawati menyampaikan beberapa agenda penting serta arahan kepada seluruh kepala dinas PP Dan PA Se Indonesia sesuai arahan presiden RI Jokowi Dodo.
I Gusti Ayu mengatakan, bahwa kiranya rakortek ini dapat berjalan dengan santai sehingga apa yang nantinya disampaikan dari kepala dinas didaerah dapat berjalan dengan baik. Selain itu juga ia menyebutkan beberapa point agenda program dikementerian PP dan PA kepada seluruh kadis se-Indonesia yakni penanganan wabah yang kini melanda negara kita yakni tentang Covid-19. Pencegahannya serta membahas program tentang peningkatan perempuan dan kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta penurunan pekerjaan anak dan pencegahan anak.
Penanganan wabah viris Covid-19 yang kini melanda semua negara dan menjadi bencana nasional yang patut kita cegah baik penularannya dan pencegahannya.
“Kita harus menghadapi virus Covid-19 dengan penuh kesabaran dan yang paling penting menjaga kebersihan. Pencegahan dimulai dengan dari diri kita sendiri dengan mengurangi aktivitas di luar serta jika kita terkena dampak atau ciri-ciri segeralah berobat kerumah sakit dan meminta kepada para kepala dinas agar melakukan upaya pencegahan dengan mencuci tangan dengan benar dan menjagaa kebersihan serta menggunakan handsanitizer untuk menjaga kebersihan. Kita berdoa semoga wabah virus Covid-19 ini dapat segera berakhir,” kata I Gusti dihadapan kepala dinas pemberdayaan perempuan dan anak se -Indonesia.
Masih katanya terkait agenda atau program yang akan kita laksanakan yakni hari anak nasional akan kita koordinasikan kembali mengingat kita akan bekerjasama dengan pihak BKKBN dalam hal kegiatan. Jadi kita menunggu koordinasi selanjutnya. Sayapun menginginkan agar kiranya sebagai menteri dapat diberikan masukan serta kritikan agar kita bersama sama dapat melaksanakan tugas kita dengan penuh tanggungjawab. Tidak bekerja dikantor bukan berarti tidak bekerja atau libur akan tetapi segala aktivitas dapat dilakaanakan dirumah dan dapat menggunakan jaringan teknologi sudah ada saat ini.
Selain itu kadis pemberdayaan perempuan juga menuturkan agenda VC ini adalah rakortek yang dipimpin langsung oleh ibu menteri dan sekjen dari Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Jadi ada beberapa hal yang dibahas oleh menteri tentang yang paling utama adalah tentang virus wabah Covid-19 yang saat ini menjadi bencana nasional yang perlu kita hadapi bersama-sama dan diperlukan penanganan dan pencegahan yang baik dan benar agar dapat mengurangi resiko bertambahnya pasien. Sehingga intruksi dari gubernur Sulbar tentang tidak aktifnya ASN selama dua minggu ini adalah sebagai upaya pencegaran atau penularan. Namun bukan berarti ASN dapat santai atau pergi berliburan akan tetapi didalam rumah menjaga pola kebersihan dan kesehatan bersama anak serta pekerjaan yang dikantor dapat dikerjakan di rumah melalui koorinasi.
Agenda lainnya juga adalah tentang bagaimana kelanjutan program tentang peningkatan perempuan dan kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta penurunan pekerjaan anak dan pencegahan anak.
“Di Sulbar sendiri telah kami terbentuk UPTD PPA dan UPTD di Kabupaten Majene. Jadi baru dua UPTD yang terbentuk. Dengan adanya rakortek bersama menteri maka kami menginginkan adanya bantuan penambahan anggaran agar UPTD PPA untuk lima kabupaten dapat ada disetiap kabupaten karena fokus kita tahun 2020 UPTD PPA dapat sudah ada di enam kabupaten,” ujar darma. tia