Kebohongan Apa yang Mereka Mainkan ?

oleh -30 Dilihat
oleh

JAKARTA, HR – Hoax ini dari bahasa halusnya, tapi artinya ini kebohongan. Padahal yang utama kata Rasulullah, pokok utama dari pada dosa itu adalah bohong. Sehingga dengan bahasa hoax bukan dengan kata bohong, anak muda, yang tua, bahkan yang beragama enjoy dengan bahasa hoax demikian.

“Bohong bisa berakibat kepada fitnah. Yang ditandaskan oleh Allah dalam Al-Quran, bahwasanya fitnah atau bohong ini lebih kejam daripada pembunuhan, dan dipertegas lagi oleh Rasulullah dalam haditsnya wajib kata Rasulullah kalian hendaklah menjadi orang yang shiddiq, orang yang jujur, wafa’ yaitu amanat menyampaikan tugas dengan penuh konsekuensi. Jangan sekali kali kalian berbohong, sebab dengan kebohongan ini bisa membikin suatu bentuk kekacau balauan dan kehancuran, yang akibat dari hoax ini menjadikan kita ahli neraka,” kata Gus Sholeh Mz dalam Diskusi Publik bertema “Stop Sebar Hoaks Ditengah Duka Bencana”, Jumat (5/10/2018), di Hotel Ibis Cikini Menteng Jakarta Pusat.

Acara yang juga dihadiri narasumber lainnya, yaitu: KP Norman (Aktivis, Ketum Pernusa), Habib Salim Jindan Baharun (Presiden Majelis Dzikir RI 1), Wempy (Pengamat), Syarief Hidayatulloh (Presiden Buikaff)dan Karyono Wibowo (Pengamat IPI), lebih lanjut Gus Sholeh mengutarakan bahwa presiden adalah anak bangsa terbaik yang terpilih untuk membangun bangsa ini.

“Disini kita bukan politikus, tapi anak bangsa yang mencintai bangsa ini. Siapapun presidennya silakan. Terpilihnya calon presiden itu adalah anak-anak bangsa yang terbaik untuk membangun bangsa ini sesuai harapan kita, yaitu terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa adanya diskriminasi syarat. Akan tetapi, kita lihat di sini dari sekian banyak anak-anak bangsa, calon presidennya itu-itu lagi. Seandainya itu berkualitas tidak apa-apa,” ungkapnya.

Lebih jahu Gus Sholeh menyampaikan, bahwa sebelum adanya pilpres kita sudah dihadapkan 6 sinetron besar. Pertama, yang mengatasnamakan ijtima ulama, padahal disana banyak politikus yang bersurban, banyak yang berkepentingan politik, banyak ustadz yang jadi-jadian. Ini berkumpul membuat suatu ijtima, yaitu presiden atau wakilnya diharapkan ulama, tetapi Allah ta’ala memberikan hidayah kepada Presiden Jokowi justru daripada ijtima ini. Akan tetapi Presiden jokowi lah yang lebih ulama. Dari situ, muncul ijtima ulama kedua. Ijtima sendiri artinya adalah perkumpulan, beda dengan hasil kesepakatan musyawarah ulama. Ini partai yang katanya basic utamanya bahkan dasarnya Islam bukan Pancasila, belum ada sebulan jadi santri sudah diberi sebutan ulama.

“Kebohongan macam apa yang dilakukan untuk pemimpin kita. Sinetron yang kedua, mereka yang viral kemana-mana dengan medsos mereka, uang seratus ribu hanya cukup beli bawang dengan cabai. Ini menjadi pembicaraan umum. Ini penuh dengan fitnah-fitnah yang ada, sehingga banyak dari kelompok-kelompok Jokowi ini turun ke masyarakat, karena kenyataannya memang tidak demikian. Ini menimbulkan suatu bentuk kegelisahan kepada masyarakat.

Yang ketiga, tempe sekarang dijualnya sudah setipis ATM. Ini kalau yang bilang bukan calon wakil presiden mungkin tidak akan menjadi perhatian,” jelasnya.
Gus menilai semuanya ini adalah bentuk sinetron, yang mana dilakukan bukan untuk membangun bangsa, tetapi menimbulkan suatu bentuk ketakutan politik dan suatu bentuk kegelisahan masyarakat.

Yang keempat, lanjutnya isu-isu dalam suatu pertemuan yang mereka viralkan dengan para ulama, dengan para tokoh. Ada satu ibu-ibu mengatakan hidup di kondisi pemerintahan Jokowi ini hidup serba sulit bahkan dia hanya bisa makan dengan keong,” pungkas Gus Sholeh. ig

Thumbnail

Pelantikan Anggota LMK Se-Kecamatan Tambora, Camat Tekankan Peran Aktif dan Antisipasi PSN

https://harapanrakyatonline.com/feed JAKARTA, IN – Camat Tambora, Holi Susanto, melantik anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) se-Kecamatan Tambora […] Artikel Pelantikan Anggota LMK...

Indonesian News
Thumbnail

5 Tren Teknologi yang Mengubah Wajah Industri di Indonesia di 2024

https://harapanrakyatonline.com/feed Di era digital yang terus berkembang, teknologi memainkan peran penting dalam mengubah cara kita hidup […] Artikel 5 Tren Teknologi...

Indonesian News
Thumbnail

TREASURE Memukau di SBS Gayo Daejeon 2024, Jadi Sorotan Penggemar K-Pop

https://harapanrakyatonline.com/feed Grup K-pop TREASURE kembali membuktikan popularitas mereka dengan penampilan spektakuler di acara musik tahunan SBS […] Artikel TREASURE Memukau di...

Indonesian News
Thumbnail

Pelantikan 61 orang Lembaga Masyarkst Palmerah Se- Kecamatan Palmerah Priode 2024- 2029 

JAKARTA – Pelantikan 61 0rang Lembaga Masyarakat Kelurahan, ( LMK) Se- Kecamatan Pamerah, dilaksanakan Di Aula Lantsi 2 , Alamat....

OK Jakarta
Thumbnail

Ari Kurnia, Lurah Duri Utara Hadir dalam Pelantikan LMK Masa Bakti 2024-2029

JAKARTA – Ari Kurnia Lurah Duri Utara hadir dalam Pelantikan Lembaga Musyawarah Kelurahan ( LMK) masa bakti 2024-2029 digelar Kecamatan...

OK Jakarta
Thumbnail

Warga Keluhkan Peran Serta Pejabat Wilayah Soal Semrawutnya PKL di Jembatan Lima

JAKARTA, OKJAKARTA.COM – Terkait adanya pedagang kaki lima (PKL) pedagang sayur di kawasan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat tepatnya di...

OK Jakarta
Thumbnail

Kasudinkes Jakbar Erizon Safari Imbau Warga Antisipasi DBD di Musim Hujan

Kasudinkes Jakarta Barat, Erizon Safari, mengimbau masyarakat untuk mencegah DBD di musim hujan dengan PSN mandiri dan pola hidup sehat....

Media Focus
Thumbnail

Siap Layani Pemudik Nataru, PLN Pastikan SPKLU Andal di Jalur Mudik dan Destinasi Wisata

JAKARTA, MF – Menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya memastikan...

Media Focus
Thumbnail

Wali Kota Jakbar Diminta Evaluasi Kinerja Camat Tambora Soal Keluhan Warga yang Tak Selesai

JAKARTA, MF – Terkait adanya pedagang kaki lima (PKL) pedagang sayur di kawasan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat tepatnya di...

Media Focus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.